KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tersambar saat berada di rumah mereka.
Empat orang yang tersambar petir yakni Delfiana Babys (24), Siska Tofeko (22), Maria Nenoliu (60), dan Desri Selan (17).
Akibatnya, Delfiana tewas dan tiga lainnya dilarikan ke rumah sakit setempat.
"Kejadiannya kemarin saat hujan deras disertai petir," ujar Kapolsek Amanuban Selatan Ipda Maks Tameno, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Tersambar Petir Saat Berlindung di Kolong Rumah, Seorang Ibu dan Anaknya Tewas
Berdasarkan keterangan seorang tetangga mereka, Antoneta Neon Leni (60), dirinya mendengar bunyi petir sangat keras.
Kemudian, Antoneta pun keluar rumah dan melihat Delfiana Babys sudah tergeletak di samping rumahnya sambil kejang-kejang.
Antoneta pun berteriak memanggil Marselena Nono-Babys serta memberitahukan bahwa korban tersambar petir.
Saat Marselena Nono-Babys keluar rumah, ia melihat korban sudah tergeletak dan tidak bernyawa lagi.
Saat itu, di dalam rumah, Delfiana hanya bersama seorang anaknya yang berumur dua tahun.
Antoneta dan Marselena, lalu masuk ke rumah Delfiana dan melihat kondisi telepon seluler dan cas milik Delfiana dalam keadaan rusak.
Sedangkan berdasarkan keterangan korban lainnya Siska Tofeto mengakui, saat itu ia mencatok rambutnya.
Siska mendengar seperti bunyi petasan. Saat yang bersamaan, Siska juga merasakan seperti cahaya kilat sambaran arus listrik mengenai dirinya.
Saat itu Siksa terjatuh dari kursi dan badan mengalami rasa kram.
Korban lain, Maria Nenoliu mengaku kalau saat itu korban duduk di lantai tanah dalam rumah.
Tiba-tiba terdengar suara petir, seluruh isi rumah terlihat seperti percikan api dan terdengar bunyi letusan pada stop kontak listrik.