Hingga kini, tidak ada lagi warga yang berani merusak dan mencuri kayu dari lokasi sumber air mereka.
"Ini sebuah kearifan lokal yang sangat luar biasa yang tidak semua daerah memilikinya. Dan semoga kearifan ini bisa menginspirasi warga di daerah lain untuk menjaga dan melestarikan lingkungannya" ujar Hendra.
Masyarakat Hatabosi juga memegang kuat pesan dari leluhur mereka, yang menyebut air merupakan sumber kehidupan. Menjaga hutan, berarti menjaga sumber air.
"Sian Harangan Ido Mual Ni Aek Ta (Dari Hutanlah Berasalnya Sumber Air Kita) dan ini terus menjadi falsafah hidup mereka." Kata Hendra.
Hendra juga berhasil menginisiasi sebanyak 110 masyarakat di Tapanuli Selatan sebagai kader konservasi.
Itu dimintanya langsung kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Ir Wiratno, saat melakukan pertemuan secara daring pada tahun 2020.
"Ada masyarakat di 12 desa dan 1 dusun yang berada di Ekosistem Batangtoru meliputi 3 kecamatan yakni Sipirok, Marancar, Batangtoru yang saya dampingi, atas adanya isu konflik masyarakat dengan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Dan saya minta kepada Dirjen KSDAE, agar merekalah yang dijadikan sebagai kader konservasi," ucap Hendra.
Hendra mengatakan, dalam pendampingan itu, terbentuk Forum Kader Konservasi Ekosistem Batangtoru, Jaringan Kerja Antar Desa Ekosistem Batangtoru, dan 10 kelompok UMKM di 10 Desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Dari kegiatan itu, ada 110 masyarakat yang secara resmi diakui sebagai kader konservasi, yang dikukuhkan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara. Dan merekalah yang menjaga hutan dan lingkungan mereka," kata Hendra.
Hendra yang berdomisili di Kota Padang Sidempuan ini mengatakan, dia juga menjabat sebagai Koordinator Jaringan Masyarakat Marjinal (JAMM) Sumatera Utara.
Selain mendampingi warga untuk pelestarian lingkungan, dia juga aktif mengadvokasi masyarakat yang berseteru dengan korporasi, terkait masalah lahan dan lainnya. Dia juga pernah bekerja di bidang sosial untuk perlindungan perempuan dan anak.
"Selagi itu berhubungan dengan rakyat, baik dalam bidang lingkungan dan hal lainnya, saya selalu siap untuk mendampingi dan mengadvokasi mereka. Khususnya, untuk masalah lingkungan, perlu ada sosialisasi yang kontinu. Jangan sampai terputus dan harus terus dikampanyekan," pungkas Hendra.
Kepala Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan, Ade Jonri Siregar mengatakan, Hendrawan Hasibuan merupakan sosok pemuda yang aktif dan peduli terhadap pelestarian lingkungan.
"Banyak kegiatan-kegiatan positif yang dibawanya di desa saya, dan itu sangat berdampak besar terhadap kepedulian masyarakat untuk menjaga hutan dan lingkungannya," kata Jonri.
Baca juga: 26 Tahun Selamatkan Penyu, Ini Kisah Karel Indey Pelopor Konservasi dari Kampung Yawena Papua
"Saya sangat respek terhadap sosoknya, dan orangnya punya konsisten kuat untuk masalah lingkungan dan yang berkaitan dengan hutan, juga masalah-masalah sosial lainnya," sambung Jonri.
Pengurus Komunitas Hatabosi, Erwin Pasaribu mengatakan, pendampingan dan kampanye-kampanye serta sosialisasi yang dilakukan Hendrawan untuk mengenalkan Komunitas Hatabosi, dianggapnya sebuah perjuangan panjang yang tidak mengenal lelah.
"Jenderal (panggilan Hendra) itu memang tipe pejuang, sekali berjuang harus menang. Dan hampir 8 tahun kami didampingi untuk mengenalkan daerah kami, hingga sampai bisa mendapat Kalpataru," kata Erwin.
Tidak itu saja, masyarakat di Tapanuli Selatan juga banyak yang sudah diakui negara secara resmi sebagai kader konservasi. Dan itu tidak lepas dari peran Hendrawan yang terus mendorongnya.
"Jadi ketika sudah diakui sebagai kader konservasi, kami bisa berbuat sesuai aturan. Untuk mengantisipasi dan melakukan tindakan jika ada oknum, atau pihak-pihak yang ingin merusak hutan kami. Dan itu semua berkat dampingan dan dorongan Jenderal Hendrawan Hasibuan, " jelas Erwin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.