Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babel Akan Bangun Pusat Konservasi Buaya di Lahan Bekas Tambang

Kompas.com - 05/11/2021, 13:56 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun pusat konservasi buaya di lahan bekas tambang timah di Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka.

Pusat konservasi buaya itu dapat menjadi destinasi wisata edukasi baru di Bangka.

"Pusat konservasi buaya ini nantinya akan menjadi wisata edukasi. Wisatawan dapat menyaksikan langsung pemberian makan hewan reptil tersebut sebagai salah satu atraksi," kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Ketua DPRD Bangka Selamat dari Gigitan Buaya

Ia mengatakan, dalam pengelolaan pusat konservasi buaya ini, Pemprov Babel akan bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation Babel, sehingga buaya-buaya ini dapat berkembang dengan baik di kawasan tersebut.

"Kita berharap dengan adanya pusat konservasi ini, maka dapat menekan konflik buaya dengan masyarakat, karena habitat hewan reptil tersebut sudah banyak yang rusak," kata Erzaldi.

Baca juga: Kronologi Ketua DPRD Bangka Digigit Buaya

Manajer PPS ALobi Foundation Endy Yusuf mendukung dan siap mengelola pusat konservasi buaya di Desa Air Anyir ini.

"Saat ini kami sedang merawat 31 ekor buaya di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang PT Timah. Pada umumnya, buaya yang ada di PPS merupakan buaya yang berkonflik dengan masyarakat," kata Endy.

Ia mengatakan, Lembaga Konservasi PPS di Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang ini merupakan kerja sama Alobi Foundation dengan PT Timah untuk merehabilitasi satwa.

"Saat ini, kita tidak bisa lama menampung buaya, karena keterbatasan tempat. Dengan kandang yang berukuran 40x40 meter ini, PPS Alobi hanya bisa menampung sebanyak 40 ekor buaya," kata dia.

Baca juga: Video Viral Buaya Masuk Rumah Warga, Begini Ceritanya

Kepala Bidang Reklamasi dan Pascatambang PT Timah Crhistin mengatakan, pembangunan tempat penampungan buaya itu merupakan salah tugas dan tanggung jawab perusahaan untuk menyelamatkan buaya dari kerusakan lingkungan akibat penambangan bijih timah ilegal, alih fungsi lahan, dan lainnya yang mengancam keberlangsungan hidup satwa.

Selain itu, pembangunan kawasan penampungan buaya sekitar 1 hektar di Kampoeng Reklamasi Timah Air Jangkang tersebut juga salah satu solusi atas konflik buaya dengan manusia yang beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan.

"Kita memiliki tugas untuk melindungi satwa-satwa ini, agar mereka bisa hidup dan berkembang dengan baik," kata Crhistin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com