Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pasangan Pengantin di Lamongan Naik Perahu karena Banjir, Ini Cerita di Baliknya

Kompas.com - 31/12/2021, 22:39 WIB
Hamzah Arfah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Video berdurasi 22 detik sempat menyita perhatian warganet, setelah beredar di beberapa akun Instagram warga Lamongan.

Dalam video tersebut, terlihat pasangan pengantin sedang menaiki perahu lantaran banjir yang terjadi di lokasi.

Kemudian diketahui, video tersebut diambil di lokasi pasangan calon mempelai pria di Dusun Moro, Desa Morocalan, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur.

Baca juga: Berawal Gelar Arisan, Ibu Rumah Tangga di Magetan Diamankan Polisi, Tipu Korbannya Hingga Ratusan Juta Rupiah

 

Tampak dalam video, baik mempelai pria dan wanita mengenakan busana lengkap pernikahan.

Pasangan pengantin tersebut naik ke atas perahu, dengan ditarik oleh seseorang yang berjalan kaki untuk menyusuri jalanan perkampungan.

Di perahu tersebut, juga terlihat seorang anak kecil yang sedang duduk saat perahu ditarik oleh seorang pria.

Baca juga: Belajar dari YouTube, Pria Ini Raup Rp 200 Juta Per Bulan dengan Bisnis Sampo Palsu

"Benar mas, itu kejadiannya Kamis (30/12/2021) kemarin. Menuju rumah dari KUA (Kantor Urusan Agama). Karena jalan kampung banjir, akhirnya dinaikkan perahu," ujar Kepala Desa Morocalan Ridwan, saat dikonfirmasi, Jumat (31/12/2021).

Ridwan menjelaskan, mempelai pria itu bernama Ahmad Hadi Susiwo (29) merupakan warganya, warga Dusun Moro, Desa Morocalan.

Sementara mempelai wanita diketahui bernama Nurul Izzati (18), warga Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.

"Air yang menggenangi jalan di atas mata kaki orang dewasa, makanya pengantin dinaikkan perahu," ucap Ridwan.

Dikatakannya, pasangan pengantin tersebut sengaja dinaikkan ke atas perahu, supaya baju yang mereka kenakan tidak sampai basah akibat air yang menggenangi jalan perkampungan setempat.

Terlebih, mereka setidaknya harus melalui jalan yang tergenang air tersebut sepanjang sekitar 70 meter.

Adapun banjir yang melanda perkampungan setempat akibat meluapnya Sungai Bengawan Njero.

Luapan tersebut juga membuat beberapa rumah dan tambak milik warga setempat terdampak.

Sehingga tenda pernikahan, tidak bisa dipasang di rumah mempelai pria.

"Tidak sampai jalan poros utama (jalan raya) hanya di wilayah perkampungan warga. Air banjir juga ada yang menggenangi beberapa rumah warga, tapi tidak terlalu parah," kata Camat Glagah Khoirul Muchsinin, saat dihubungi terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com