Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Istana Pagaruyung dan Naskah Naning

Kompas.com - 27/12/2021, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara sekian banyak mahakarya arsitektur Nusantara yang menggetar sukma saya adalah Istana Pagaruyung yang terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.

Istano Basa Pagaruyuang

Istana Pagaruyung semula berada di Bukit Batu Patah tetapi terbakar pada masa Perang Padri tahun 1804. Sebuah istana baru sempat dibangun kembali, tetapi terbakar kembali tahun 1966.

Istana baru dibangun lagi tahun 1976 meski gagasan pembangunan kembali Istana Pagaruyung sudah dicetuskan tahun 1968 oleh Gubernur Sumatra Barat, Harun Zain, berdasarkan kesepakatan bahwa replika Istana Pagaruyung dipindah ke arah lebih selatan dari situs aslinya.

Baca juga: Ini Fakta Seputar Istano Basa Pagaruyung yang Didatangi Gordon Ramsay

Namun tahun 2007 atap Istana Pagaruyung disambar petir sehingga seluruh bangunan istana kembali terbakar habis. Istana Pagaruyung yang asli dibangun seluruhnya dengan batang-batang kayu sementara replika masa kini diperkokoh dengan struktur beton modern.

Meski demikian, Istano Basa Pagaruyuang tetap dibangun dengan mempertahankan teknik tradisional bangunan sangat menakjubkan dengan material kayu yang dihias dengan 60 ukiran yang menjelaskan filsafat kebudayaan Minangkabau.

Istana Pagaruyung memiliki tiga lantai dengan 72 tiang dan gonjong sebagaimana pada umumnya Rumah Gadang yang dilengkungkan serupa tanduk dari 26 ton serat ijuk.

Istana itu juga dilengkapi dengan lebih dari 100 replika mebel dan artefak antik Minang.

Pembangunan Istano Basa Pagaruyuang yang terbaru memakan waktu enam tahun dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 sebagai destinasi budaya wisata terkemuka Sumatera Barat masa kini.

Naskah Naning

Pada abad ke 14 ada warga Minang hijrah dari Pagaruyung ke kawasan hulu Malaka untuk mendirikan sembilan negeri baru yang disebut sebagai Nagari Nan Sambilan.

Naning merupakan satu di antara sembilan negeri rantau Minangkabau di semenanjung Malaka. Interaksi sosio-kultural para perantau Minang dengan masyarakat pribumi Malaka mewujudkan asimilasi kebudayaan yang melahirkan sebuah kesukuan baru yaitu Biduanda.

Naning merupakan sebuah negeri yang mengamalkan sistem adat perpatih dan mengutamakan konsep matrilineal dalam kehidupan sosial mereka. Sebuah naskah lama yang ditemui di Alor Gajah milik seorang tokoh pemimpin adat Perpatih Naning yaitu Encik Muhammad Nazri Deris sebagai pusaka keluarga yang diwariskan secara turun-temurun oleh moyangnya yaitu Khatib Zainudin.

Naskah Naning bertulisan tangan di atas kertas dengan menggunakan aksara jawa kuno setebal 37 halaman. Halaman pertama mengandung enam baris ayat yang disertakan dengan cap kebesaran Sultan Seri Maharaja Diraja ibni Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah bertarikh 1193H (1779M).

Baca juga: Sultan Tangkal Alam Bagagar, Raja Terakhir Pagaruyung

 

Naskah Naning berkisah tentang pembentukan kerajaan-kerajaan Melayu lama di kawasan Sumatera Barat. Diawali kisah Nabi Adam dan Hawa diusir dari taman Firdaus lalu mengembangkan populasi umat manusia.

Selain itu, kisah para nabi turut diceritakan seperti Nabi Syith, Nuh, Ibrahim, Ismail, Syuib, dan Yaakob. Naskah Naning juga berkisah tentang Iskandar Zulkarnain membangun tembok menghalang musuh serta kisah penobatan Maharaja Diraja putra Iskandar Zulkarnain menjadi raja di Pulau Percha (Sumatra).

Naskah Naning juga berkisah tentang Datuk Ketemenggungan, Datuk Perpatih Nan Sebatang, dan para tokoh bangsawan Minangkabau yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com