Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hendak Menculik Anak, Seorang Pria di Makassar Babak Belur Diamuk Massa

Kompas.com - 27/12/2021, 15:21 WIB
Hendra Cipto,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Seorang pria berinisial A (37) babak belur diamuk warga di Jalan Landak, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, karena diduga hendak menculik seorang anak, Minggu (27/12/2021).

Perbuatan A diketahui orangtua anak yang hendak diculiknya. Orangtua anak itu lalu meneriaki A.

Baca juga: Makassar Diterjang Angin Puting Beliung, Ratusan Rumah Rusak

Teriakan itu didengar warga lainnya. Warga pun berkumpul dan memukuli A. Selanjutnya, A dibawa masuk ke dalam rumah salah satu warga untuk menghindari amukan massa.

Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Nasrullah mengatakan, polisi telah membawa A untuk mencegah tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga.

“Betul, ada seorang laki-laki yang diamankan warga yang diduga pelaku penculikan anak,” kata Nasrullah saat dikonfirmasi, Senin (27/12/2021).

Berdasarkan pemeriksaan polisi, A mengaku tak berniat menculik anak. Ia hanya ingin menanyakan lokasi penjual petasan.

“Pria ini meminta kepada korban untuk menunjukkan tempat penjual petasan tersebut, tapi kami masih dalami apakah betul untuk menunjukkan tempat jual petasan atau memang ada motif lain,” ujarnya.

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Makassar, Rumah, Pohon hingga Papan Reklame Tumbang

Nasrullah menuturkan, polisi telah meminta keterangan orangtua korban. Sementara terduga pelaku masih diperiksa intensif.

“Pelaku saat ini telah kita amankan di Mapolrestabes Makassar guna pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com