Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Perkosa Ibu Rumah Tangga yang Kedapatan Curi Berondolan Sawit, Sempat Kabur Sebelum Tertangkap

Kompas.com - 24/12/2021, 19:23 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga diperkosa oleh satpam saat tertangkap sedang mengambil berondolan sawit di kebun milik perusahaan swasta di Labuhanbatu, Sumatera Utara yang dijaga oleh pelaku.

Saat beraksi, pelaku mengancam korban akan membawanya ke kantor jika melawan.

Bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi sudah mengarah pada satpam yang sudah bekerja selama 4 tahun di perusahaan tersebut. 

Baca juga: Pengemudi Mobil di Medan yang Aniaya Remaja di Depan Minimarket Jadi Tersangka, Polisi Kejar Pelaku

Dikonfirmasi melalui telepon pada Jumat (24/12/2021) siang, Kasatreskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki menjelaskan, pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu (6/11/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat itu, korban yang berinisial A (25) sedang mengambil berondolan sawit di kebun sawit bersama kakaknya. Jarak antara keduanya sekitar 30-50 meter. 

Di saat yang sama, pelaku berinisial AHH (28), diperintah oleh wakil komandan peleton (wadanton) untuk berpatroli di blok II tempat korban mengambil berondolan sawit.

Saat itu, AHH datang dan melihat korban diduga langsung timbul niatnya untuk memerkosa korban karena saat itu hanya ada mereka berdua saja di lokasi tersebut.

Pelaku menyergap dari belakang dan meminta agar korban diam saja. 

"(akhirnya) terjadi lah kejadian itu. (di jarak) 30 - 50 meter ada kakaknya. Sempat dengar suara tapi tak terlalu," kata Rusdi. 

Baca juga: Ridwan Kamil Salurkan Kredit Mesra untuk Jemaat Gereja Jelang Misa Natal

Setelah memperkosa korban, pelaku yang sudah bekerja sebagai satpam di kebun sawit itu selama 4 tahun itu langsung lari kabur.

Pada saat itu, korban sempat melihat dan mengenali wajah pelaku. Bahkan saat pelaku pergi, sempat berpapasan dengan kakak korban berinisial J.

Namun demikian, tidak diketahui apakah ada percakapan antara pelaku dengan kakak korban. 

Kasus itu sendiri dilaporkan oleh korban ke Polres Labuhanbatu keesokan harinya. Dari laporan itu akhirnya dilakukan penyelidikan.

Dari bukti-bukti yang ditemukan dan keterangan sejumlah saksi, pihaknya menemukan pelakunya adalah AHH (28) satpam yang saat itu ditugaskan oleh wadanton-nya untuk berpatroli di sekitar lokasi. 

"Si pelaku waktu itu lagi patroli, disuruh wadantonnya patroli jam 13.30 WIB. Makanya ada kejadian ini wadantonnya nyari dan ketauan lah siapa yang ke lokasi waktu itu. Wadantonnya nelepon pun ngangkatnya lama," katanya.  

AHH pada Selasa (21/12/2021) siang berada di kantornya di Jalan HM Thamrin, Rantauprapat, Labuhanbatu.

 

"Ditangkap di sekitaran Polres, di Rantauprapat. Enggak melarikan diri. Dia kan kerja tetap di situ, kita tangkap. Kita proses sesuai hukum yang berlaku. Pelaku dikenakan Pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun," ujarnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com