Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orangtua Antarkan Anaknya Ikut Vaksinasi Covid-19, Berharap Anak Bisa Segera Sekolah

Kompas.com - 17/12/2021, 21:47 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya fokus melakukan percepatan vaksinasi khusus anak usia 6-11 tahun yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Percepatan vaksinasi ini tidak lepas dari peran serta tenaga pengajar atau guru dan juga para murid atau orangtua siswa. Para wali murid ini turut mengantarkan anak-anaknya untuk mengikuti vaksinasi.

Para orangtua siswa itu tampak sangat antusias. Dengan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun, mereka berharap PTM di Kota Surabaya bisa segera dibuka 100 persen.

Salah satu orangtua siswa SDN Rangkah 1 Kota Surabaya Khoiriyah mengaku sangat antusias dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

"Karena hampir dua tahun ini belum ikut PTM, maka saya berharap anak saya bisa segera sekolah. Orangtua lainnya monggo (silahkan) datang untuk mendapatkan vaksin, agar bisa membantu pelaksanaan PTM," kata Khoiriyah di lokasi, Jumat (17/12/2021).

Orangtua siswa SDN Rangkah 1 Kota Surabaya lainnya, Kariyanti menambahkan, anaknya ingin sekali bertemu dengan teman-teman dan guru-guru di sekolah.

"Anak saya meminta sendiri untuk mengikuti vaksin, karena sangat ingin sekolah tatap muka untuk bertemu dengan teman-teman sebayanya. Dia juga ingin punya pengalaman untuk bisa mendapat ilmu langsung dari para guru," kata Kariyanti.

Kepala SDN Rangkah 1 Kota Surabaya Suharti bersyukur pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu mendapat dukungan dari orangtua siswa. Sehingga, kegiatan itu bisa berjalan lancar.

"Sebelum pelaksanaan vaksinasi, kami telah melakukan sosialisasi kepada wali murid. Jadi orangtua bisa mendampingi anak-anaknya, terutama yang kelas 1 dan kelas 2 SD, untuk menjelaskan kondisi kesehatan anak saat melakukan screening," kata Suharti.

Baca juga: PN Surabaya Tolak Praperadilan Putra Kiai Tersangka Kasus Pencabulan

Suharti mengaku, ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19. Kegaitan itu akan dijadwalkan kembali dalam waktu dekat.

Selanjutnya, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama dengan puskesmas setempat.

"Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan vaksinasi, kami akan melakukan pendataan ulang terhadap siswa kami yang belum bisa melakukan vaksinasi," kata dia.

Suharti berharap, orangtua siswa bisa memahami pentingnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun. Sebab, Kota Surabaya sedang mengejar pelaksanaan PTM 100 persen.

"Sebanyak 820 siswa SDN Rangkah 1 Kota Surabaya hari ini mengikuti vaksinasi. Semoga orangtua bisa memahami pentingnya vaksinasi untuk kelancaran PTM," ujar dia.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun juga digelar di beberapa sekolah, seperti di SDN Banyu Urip 3 Kota Surabaya.

Pelaksanaan vaksin berlangsung tertib dan tidak menimbulkan kerumunan, karena para siswa mendapat vaksinasi di setiap ruang kelas dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kepala SDN Banyu Urip 3 Kota Surabaya Kukuh Handoyo mengatakan, sebanyak 1.102 siswa di sekolahnya mendapat vaksinasi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com