KARANGANYAR, KOMPAS.com - Sebuah postingan berisi curhatan mengenai proses perekrutan perangkat desa viral di media sosial (medsos).
Curhatan itu posting oleh pemilik akun Instagram @widyayu_sky pada dua hari lalu.
Berikut isi curhatan yang diposting pemilik akun tersebut:
"Saya ingin mempertanyakan mengenai proses perekrutan perangkat desa karena saya merasa ada hal yang aneh dari hasil pemilihan.
Baca juga: Gelar Dangdutan Saat PPKM, Anak Kades di Malang Jadi Tersangka
Saya tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di desa saya ada perekrutan untuk perangkat desa sebagai kepala seksi pemerintahan.
Saya melakukan pendaftaran, melengkapi berkas, mengikuti ujian dan mendapatkan nilai akhir tertinggi di tes. Tetapi kenapa yang terpilih itu malah peserta yg nilainya jauh di bawah saya dan peserta yg terpilih itu ANAK KEPALA DESA sendiri.
Kalau ujung-ujungnya anaknya sendiri kenapa harus ada tes bukannya itu termasuk pemborosan anggaran desa? Karena info yang saya dapat, untuk mengikuti tes dengan pihak ketiga ketiga, mengeluarkan biaya Rp 800.000/peserta itu diambil dari uang belanja desa.
Fungsi dari tesnya itu sendiri apa ya pak? Mohon dengan sangat penjelasannya?
Maaf apabila ada kata-kata yang kurang baik dan kurang sopan.
Atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih
Baca juga: Ratusan Perangkat Desa di Gunungkidul Gelar Demo: Pak Jokowi, Tolong Kami
Hormat saya,
Eka Widyayu Wardani."
Pemilik akun tersebut juga mengunggah foto hasil seleksi pengisian jabatan perangkat desa.
Sejak diunggah, hingga Jumat (17/12/2021) unggahan telah disukai lebih dari 2.800 pengguna akun Instagram dan dikomentari lebih dari 2.300 akun.
Kompas.com mencoba menelusuri pemilik akun Instagram @widyayu_sky, dia adalah Eka Widyayu Wardani yang merupakan salah satu peserta seleksi perekrutan perangkat desa Plumbon, Tawangmangu.