Penerapan protokol kesehatan di kapal juga dilakukan sesuai standar. PT Pelni mengukur suhu tubuh sebelum calon penumpang naik ke kapal.
Para penumpang juga diminta menggunakan masker dan menjaga jarak di atas kapal.
"Karena banyak sekali ruang di atas kapal untuk bergerak sehingga protokol kesehatannya di atas kapal bisa terlaksana dengan baik," kata dia.
Sukendro menyebutkan, PT Pelni juga mengantisipasi lonjakan penumpang di sejumalh rute pada libur akhir tahun. Rute terpadat saat akhir tahun seperti Tanjung Priuk-Medan dan Batam-Medan.
"Jadi kami siapkan kapal kami mengulang perjalanannya menjadi lebih dari satu kali, rutenya Jakarta-Batam-Belawan-Batam-Belawan. Kita ulang dua kali karena daerah itu cukup padat," kata dia.
Sementara untuk daerah Indonesia bagian timur, PT Pelni juga mengantisipasi lonjakan penumpang pada rute Sorong-Ambon.
Bahkan, PT Pelni menyiagakan KM Tidar untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di rute tersebut.
Baca juga: Syarat Terbaru Naik Pesawat, Kapal Pelni, dan Kereta Api Berlaku Selama PPKM 24 Oktober - 1 November
Sedangkan daerah lain, PT Pelni telah mengatur tanggal keberangkatan, sehingga kapal-kapal bisa memasuki daerah tujuan penumpang sebelum 25 Desember.
Menurut Sukendro, terdapat lonjakan penumpang pada libur Nataru tahun ini dibandingkan 2020.
"Kalau lonjakan penumpang pada Desember ini, kami mengalami kenaikan dari 2020, itu sekitar 10 persen," kata dia.
Jumlah penumpang yang memanfaatkan jasa PT Pelni pada 2021, mencapai 35 persen dari total penumpang pada sebelum pandemi.
"2020 penumpang kita hanya di angka 1,7 juta. tapi di 2021 ini Insya Allah kita bisa mencapai 2 juta lebih," kata Sukendro.
Baca juga: BUMN Pelni Buka Lowongan Kerja Lulusan D4-S1, Ayo Buruan Daftar
Nakhoda Kapal Motor (KM) Awu Erivaldi RZ menambahkan, peningkatan penumpang yang diangkut KM Awu sangat terasa.
KM Awu berlayar dari Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menuju Pelabuhan Kalabahi, Alor, NTT.
Dalam perjalanannya, KM Awu yang berlayar dari Kotawaringin Barat singgah di Kota Surabaya, Bali, Bima, Waingapu, Kupang, dan Alor.
"Dari Pelabuhan Kumai sudah mulai terasa lonjakan penumpang, sekitar 10 persen. Dari Kumai rata-rata menuju NTT, seperti Waingapu, Ende, Kupang, dan Kalabahi," kata Erivaldi.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Waingapu, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami