Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sering Habiskan Makanan, Bocah 7 Tahun di Sumut Dianiaya Ayah, Ibu, dan Kakak

Kompas.com - 13/12/2021, 11:55 WIB
Oryza Pasaribu,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

RH, ibu tirinya juga melakukan penganiayaan dengan alasan korban sering menghabiskan nasi yang sudah disiapkannya untuk dimakan bersama-sama.

"Kesal saya Pak, karena enggak ada beras kami sama uang," kata RH.

Ibunya melakukan penganiayaan dengan cara memukul menggunakan ranting pohon pada bagian tubuh dan tangan korban R.

Soal korban yang diusir, ibunya mengaku hanya menyuruh korban tidak dekat-dekat dengannya.

"Jangan kau dekat-dekat aku lagi, sudah kesal aku samamu, jangan kau di situ lagi terus pergi dia," kata RH.

Terkait hidung korban yang berdarah dan banyaknya bekas luka, ibunya mengaku korban mengalami penyakit kulit, sama seperti yang dialami mereka sekeluarga.

Sementara NH (11), kakak kandung korban, mengaku melakukan penganiayaan karena mengetahui adiknya mengambil gula dan nasi.

Kemudian, adiknya juga kedapatan mengambil cabai yang sudah digiling untuk lauk makan satu keluarga dan dimakan korban.

Kakaknya, mengambil obat nyamuk yang masih menyala dan menyundutkan ke bagian paha kanan dan kiri korban secara berulang-ulang.

Terancam hukuman 3 Tahun 6 Bulan

Roman menyebutkan, orangtua korban, ayah dan ibunya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Keduanya dijerat Pasal 80 ayat 1 dan 4 Junto Pasal 76 C Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak pasal 351 KUH Pidana.

"Dipidana paling lama 3 Tahun 6 Bulan, denda paling banyak Rp 72 juta, dan pidana ditambah sepertiga, dikarenakan yang melakukan penganiayaan adalah orangtuanya,".

Sedangkan untuk tersangka NH, kakak kandung korban, karena berstatus anak yang berhadapan dengan hukum, maka prosesnya diserahkan kepada Balai Pemasyarakatan (Bapas).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Dampak 'Study Tour' Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Dampak "Study Tour" Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Regional
Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Pamit Pergi Mancing di Bendungan Bogor, Seorang Pria Ditemukan Tewas

Regional
Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Maju Pilkada, Mantan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Ajukan Pensiun Dini

Regional
Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Baling-baling Pesawat Diduga Sisa PD II Ditemukan di Hutan Keerom, Diambil dengan Ritual Adat

Regional
21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

21 Ton Bawang Bombai dari Malaysia untuk Jakarta Disita, 3 Orang Ditangkap

Regional
[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER NUSANTARA] Bus Rombongan SMP Asal Malang Kecelakaan | Pegi Diduga Otak Pembunuhan Vina Cirebon

Regional
Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Anak Kepala Desa Ditetapkan Tersangka Kasus Penyerangan di Montong

Regional
Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Ribuan Lampion Waisak Hiasi Langit Candi Borobudur, Bikin Peserta Terharu

Regional
Bayar Parkir Rp 1.000, Pengemudi Ojol Dikeroyok Juru Parkir di Pekanbaru

Bayar Parkir Rp 1.000, Pengemudi Ojol Dikeroyok Juru Parkir di Pekanbaru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com