Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cianjur Rawan Tsunami, tapi Alat Deteksi Dininya Malah Rusak, Terbengkalai 4 Tahun

Kompas.com - 09/12/2021, 06:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – SeJumlah alat early warning system (EWS) atau alat deteksi dini tsunami di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak dan terbengkalai.

Kondisi tersebut sudah berlangsung hampir 4 tahun.

Padahal, dengan garis pantai sejauh 75 kilometer, pesisir pantai selatan Cianjur rawan diterjang gelombang tinggi dan rawan tsunami.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Pemkot Siapkan Jalur Evakuasi Warga

Sekretaris Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, lima alat deteksi dini tsunami itu terpasang disejumlah lokasi, di antaranya Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.

"Ya betul, kondisinya sudah tidak berfungsi, rusak. Penyebabnya kurang tahu, mungkin karena faktor alam atau kurang perawatan. Karena kita juga tidak punya tenaga teknisnya. Alat itu dari pusat," kata Rudi kepada Kompas.com, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Cilegon Berpotensi Tsunami 8 Meter, Wali Kota Minta Alarm Tanda Bahaya Dicek

Disebutkan, BPBD Cianjur telah melaporkan kondisi tersebut ke pihak BNPB, namun sejauh ini belum ada respons.

"Sudah, sudah dilaporkan jauh-jauh hari, karena rusaknya juga sudah lama ya. Jadi, kita sifatnya menunggu," ujar dia.

Rudi berharap, alat tersebut bisa kembali berfungsi karena sangat penting keberadaannya bagi masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir pantai.

Baca juga: Banyuwangi Terima Bantuan 7 Alat Deteksi Dini Tsunami

Potensi tsunami Cianjur

Terlebih, wilayah Cianjur menurutnya berpotensi tsunami karena punya lempeng sesar Cimandiri.

"Kalau berfungsi, alat ini akan mengeluarkan alarm atau peringatan dini jika terjadi gelombang tinggi dan potensi tsunami," kata Rudi.

Dengan demikian, masyarakat memiliki ruang untuk menyelamatkan diri sehingga bisa mencegah terjadinya korban jiwa.

 

"Butuh 10-15 menit air laut mencapai daratan jika terjadi tsunami. Kalau ada peringatan dulu tentunya penting bagi warga," ujar Rudi.

"Tentu kita tak berharap bencana itu terjadi. Tapi, berbagai langkah antisipasi tentunya harus dilakukan," ujarnya lagi.

Lebih lanjut dikatakan Rudi, BPBD Cianjur gencar melaksanakan sosialisasi mengenai penanggulangan bencana tsunami, di antaranya mitigasi mengenai langkah apa yang harus dilakukan masyarakat jika bencana itu terjadi.

"Di beberapa titik kita juga sudah memasang rambu-rambu jalur evakuasi," ucap Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com