Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cilegon Berpotensi Tsunami 8 Meter, Wali Kota Minta Alarm Tanda Bahaya Dicek

Kompas.com - 01/12/2021, 22:24 WIB

CILEGON, KOMPAS.com -  Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengaku akan segera melakukan rapat kordinasi untuk mengantisipasi adanya potensi bencana tsunami di wilayahnya.

Hal itu dilakukan setelah adanya pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat rapat kerja Komisi V DPR, Rabu (1/12/2021).

"Kita akan agendakan rakor antisipasi bencana melibatkan juga kalangan industri untuk mengecek ulang efektifitas peralatan, seperti alarm dini tanda bahaya,  dan meminimalisir jalur evakuasi untuk penyelamatan tsunami," kata Helldy kepada wartawan di Kota Cilegon. Rabu.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Pemkot Siapkan Jalur Evakuasi Warga

Dikatakan Helldy, pemerintah Kota Cilegon melalui BPBD akan segera mengeluarkan imbauan untuk kesiapsiagaan apabila terjadinya bencana tsunami sebagai langkah antisipasi.

Himbauan, sosialisasi dan edukasi akan dilakukan ke masyarakat dan industri.

"BPBD untuk merespon dan mensosialisasikan kemungkinan terburuk dan membuka kembali jalur-jalur evakuasi penyelamatan baik masyarakat maupun industri," ujar Helldy.

Baca juga: Waspada, Kepala BMKG Ingatkan Skenario Terburuk Potensi Tsunami 8 Meter Saat Nataru di Cilegon

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cilegon, Utang Sutardi mengaku sudah melakukan himbauan, edukasi kepada masyarakat dan memberikan pelatihan serta simulasi menghadapi bencana tsunami.

Selain itu, jalur-jalur evakuasi warga sudah dipersiapkan untuk masyarakat  yang berada tak jauh dari pesisir selat sunda untuk berlindung ke dataran tinggi.

Baca juga: Gampong Nusa Aceh, Dulu Luluh Lantak Dihantam Tsunami, Kini Jadi Desa Wisata Terbaik Indonesia

Cilegon rawan tsunami

Diketahui, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, akhirnya meluruskan pernyataan bahwa potensi tsunami di Kota Cilegon pada Nataru perlu dimaknai sebagai pemetaan BMKG dalam membuat skenario terburuk jika tsunami terjadi.

"Itu peta. Peta bahaya wilayah. Indonesia ini kan pantainya banyak yang potensial tsunami, termasuk di Cilegon. Jadi itu peta bahaya yang disusun duluan dengan skenario terburuk," kata Dwikorita saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: TNI AL Antisipasi Potensi Tsunami Banten akibat Letusan Anak Krakatau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Regional
BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

Regional
Bawaslu Masih Temukan Ratusan Data Pemilih Meninggal Dunia di Kota Semarang

Bawaslu Masih Temukan Ratusan Data Pemilih Meninggal Dunia di Kota Semarang

Regional
Kejanggalan Kematian Tahanan Polresta Banyumas, Disebut akibat Gagal Ginjal, tapi Tubuh Penuh Luka

Kejanggalan Kematian Tahanan Polresta Banyumas, Disebut akibat Gagal Ginjal, tapi Tubuh Penuh Luka

Regional
Tahanan Kasus Pencurian Motor di Polresta Banyumas Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Tahanan Kasus Pencurian Motor di Polresta Banyumas Tewas dengan Tubuh Penuh Luka

Regional
Jual 15 Pekerja ke Perusahaan di Riau, Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara

Jual 15 Pekerja ke Perusahaan di Riau, Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Polisi di Buton Ditipu Rekan Sesama Polisi dan Diduga Anggota TNI Gadungan, Uang Rp 60 Juta Raib

Polisi di Buton Ditipu Rekan Sesama Polisi dan Diduga Anggota TNI Gadungan, Uang Rp 60 Juta Raib

Regional
Diduga Korban TPPO, Gadis 20 Tahun Asal Flores Timur Meninggal di Malaysia

Diduga Korban TPPO, Gadis 20 Tahun Asal Flores Timur Meninggal di Malaysia

Regional
Perampok yang Ancam Korbannya Pakai Pisau di Riau Ditangkap, 1 Masih Buron

Perampok yang Ancam Korbannya Pakai Pisau di Riau Ditangkap, 1 Masih Buron

Regional
Warga Gagalkan Ibu yang Hendak Buang Bayinya di Gowa

Warga Gagalkan Ibu yang Hendak Buang Bayinya di Gowa

Regional
Tepis Isu Retaknya Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Saya Jamin Hubungan Pak Jokowi dengan Bu Mega Harmonis

Tepis Isu Retaknya Jokowi dan Megawati, FX Rudy: Saya Jamin Hubungan Pak Jokowi dengan Bu Mega Harmonis

Regional
Polisi Temukan IRT Tewas Mengenaskan di Pinggir Rel Kereta, Korban Dikenali dari Sandalnya

Polisi Temukan IRT Tewas Mengenaskan di Pinggir Rel Kereta, Korban Dikenali dari Sandalnya

Regional
Jalan Rusak, Warga Kepahiang Bengkulu Angkut Jenazah Pakai Motor

Jalan Rusak, Warga Kepahiang Bengkulu Angkut Jenazah Pakai Motor

Regional
Beri Dukungan Remaja yang Diperkosa Oknum Brimob dan 10 Pria di Parimo, Perempuan di Palu Gelar Aksi 1.000 Lilin

Beri Dukungan Remaja yang Diperkosa Oknum Brimob dan 10 Pria di Parimo, Perempuan di Palu Gelar Aksi 1.000 Lilin

Regional
Duel dengan Perampok, Seorang Pemilik Kebun di Pontianak Berakhir di Rumah Sakit

Duel dengan Perampok, Seorang Pemilik Kebun di Pontianak Berakhir di Rumah Sakit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com