Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Cianjur Akan Menerapkan Ganjil Genap Saat Nataru

Kompas.com - 08/12/2021, 21:01 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

CIANJUR, KOMPAS.com - Polres Cianjur, Jawa Barat, akan memberlakukan sistem ganjil genap menjelang perayaan Natal dan tahun baru.

Kebijakan ini sebagai upaya mengendalikan mobilitas warga di pusat keramaian di kawasan Puncak-Cipanas, sehingga tidak terjadi kerumunan.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Pemkab Cianjur.

Baca juga: Bupati Cianjur Bentuk Satgas Kawin Kontrak dan Nikah Siri, Apa Tugasnya?

“Kami akan mendirikan beberapa cek pos dan pos pam di titik tertentu. Meski tidak ada penyekatan, namun penerapan ganjil genap akan dilakukan sebagai upaya menekan mobilitas warga saat Natal dan tahun baru,” kata Doni seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/12/2021).

Penerapan ganjil genap diberlakukan untuk kendaraan dari luar kota.

Baca juga: Libur Nataru, Jalur Puncak Bogor Akan Ditutup

Namun, sedang dibahas untuk kendaraan pribadi dari dalam kota, sehingga saat Natal dan tahun baru tidak terjadi peningkatan volume kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan.

"Kami akan mengawasi mobilitas di kawasan Cipanas-Puncak dan sekitarnya, karena daerah tersebut merupakan kawasan wisata yang sering dikunjungi warga dari berbagai wilayah saat Natal dan tahun baru. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polres Bogor dan Polres Sukabumi," kata Doni.

Koordinasi juga diperlukan untuk melakukan penyesuaian mendadak saat terjadi kemacetan lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com