Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Video Viral Siswa SMA Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi dan Dianiaya

Kompas.com - 08/12/2021, 09:19 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berinisial MP menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi.

Bukan hanya itu, MP juga sempat dianiaya oknum polisi yang menangkapnya.

Usai kejadian itu, sejumlah oknum yang diduga anggota Polres Palu langsung meninggalkan remaja yang sempat dianiaya itu dipinggir jalan dan dibiarkan begitu saja.

Baca juga: Video Viral Siswa SMA Jadi Korban Salah Tangkap dan Penganiayaan Oknum Polisi di Palu

Video penganiayaan yang dilakukan oknum polisi itu pun viral di media sosial. 

Video yang viral di TikTok itu diunggah pada Minggu 28 November 2021 lalu.

Ibu MP, berinisial AR mengatakan, kejadian yang dialami anaknya berawal saat MP hendak menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani.

Saat berhenti di lampu merah, lanjutnya, ada pemotor yang tas dan handphonenya dijambret orang.

"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret. Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," kata MP, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Oknum Polisi yang Diduga Menganiaya Tahanan hingga Tewas Sudah Ditahan

Namun, sambungnya, saat kembali ke lampu merah, anaknya dicekik dari belakang hingga sempat sesak napas. Orang yang mencekik anaknya berteriak jambret, dan MP membantahnya.

"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan," uajr AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.

Kata AR, anaknya baru berhenti dipukul setelah korban jambret datang dan mengatakan bahwa bukan anaknya pelaku jambret.

"Korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," ungkapnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

AR sendiri mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban salah tangkap dan dipukul oknum polisi pada Minggu (28/11/2021) sekitar pukul 22.00 Wita.

Setelah mengetahui kejadian itu, pada Senin (29/11/2021) AR membuat laporan ke polisi atas kasus penganiayaan. Saat ini, prosesnya sedang berjalan.

Terkait dengan kejadian itu, Kapolres Palu AKBP Bayu Indra Wiguno pun angkat bicara.

Kata Bayu, saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga oknum anggota Polri yang melakukan tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur yang sempat viral di media sosial.

"Sejauh ini, bagian profesi pengamanan internal Polres Palu sementara melakukan proses pemeriksaan terhadap oknum tersebut," ujar Bayu, Selasa.

Masih kata Bayu, apabila dalam pemeriksaan tersebut mereka terbukti bersalah, maka akan diberi sanksi tegas dan menghukumnya sesusai Undang-undang yang berlaku.

Baca juga: Sopir Angkot yang Terobos Palang Kereta Api di Medan Sudah 20 Tahun Bekerja, tapi...

Kapolres minta maaf

Usai kejadian itu, Bayu mengaku sudah mendatangi keluarga korban dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Terkait hal itu kami sudah mendatangi keluarga korban dan secara institusi, kami sudah meminta maaf," ungkapnya.

Bukan itu saja, sambung Bayu, pihaknya juga akan membantu keluarga korban apabila membutuhkan pendampingan untuk memulihkan trumatik yang dialami MP setelah pemukulan tersebut.

"Apabila keluarga membutuhkan bantuan psikiater. Itu bisa konsultasi dengan dokter yang khusus menangani masalah bantuan itu," ujarnya.

Baca juga: Akhir Pelarian Wanita Pemeran Video Porno di Bandara YIA, Ditangkap di Bandung, Kini Jadi Tersangka

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja menggunakan helm putih ditahan oleh lelaki berjaket biru viral di media sosial.

Kemudian, dalam video berdurasi 1 menit 41 detik itu tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengatakan, "Bukan, bukan dia pelakunya. Dia babantu," kata seorang wanita korban jambret sambil berteriak-teriak bahwa bukan remaja itu pelakunya.

Mendengar itu, pria berjaket biru tersebut mulai mengendorkan pegangannya dan akhirnya melepaskan anak remaja itu.

Remaja itu menangis, kepada seseorang ia mengatakan, "Saya dipukul om," kata dia sambil menangis sesegukan.

Usai kejadian itu sejumlah oknum yang diduga anggota Polres Palu langsung meninggalkan remaja yang sempat dianiaya itu dipinggir jalan dan dibiarkan begitu saja.

Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru

 

(Penulis : Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com