Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Titik Isnani Sering Dirundung Saat Kecil dan Tidak Sekolah, Kini Dirikan PAUD Inklusi di Boyolali

Kompas.com - 05/12/2021, 08:41 WIB
Labib Zamani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Titik Isnani (45) terdorong mendirikan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) inklusi karena tak ingin anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami nasib sama dengan dirinya.

Warga Desa Ringinlarik RT 014, RW 003, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, itu tidak pernah sekolah sehingga sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman sebaya.

Dia sering dirundung dan dijauhi teman-temannya.

Sejak usia sembilan bulan, Titik mengalami insiden yang membuat kedua kakinya mengalami kelumpuhan sampai sekarang.

Titik terjatuh dari gendongan yang membuat tulang belakangnya patah. Titik harus memakai kursi roda untuk membantu melakukan pergerakan atau aktivitas.

"Saya 'balas dendam'. Saya tidak pernah sekolah, saya di-bully waktu kecil, saya tidak punya teman. Jadi saya tidak mau anak-anak yang selanjutnya di bawah saya mengalami hal yang sama seperti saya," kata Titik di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (5/12/2021).

Meski tidak pernah sekolah, Titik mengaku selalu 'mencuri' ilmu ketika orangtuanya sedang mengajar di sekolah.

Baca juga: Cerita Sahnan, Penyandang Disabilitas yang 30 Tahun Jadi Guru Ngaji Tanpa Dibayar: Niat Saya Pahala

Setelah berajak dewasa, Titik selalu mengikuti kegiatan pelatihan difabel. Titik juga ikut kegiatan yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBDM) Solo.

"Jadi saya 'curi' ilmu pas Bapak saya ngajar murid-muridnya. Belajar langsung dari anak-anak itu. Terus saat mereka belajar bareng saya juga ada di situ. Saya nyuri ilmu dari mereka," tutur dia.

Titik mengatakan, lembaga pendidikan ini dia dirikan sejak akhir 2015. Namanya, PAUD Inklusi Tersenyum. Adapun lokasinya di lingkungan rumahnya.

Sebelum mendirikan PAUD, Titik awalnya membentuk kelompok disabilitas dewasa dengan nama Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB) pada 2012.

Titik Isnani bersama dengan anak didiknya PAUD Inklusi Tersenyum.Dok Titik Isnani Titik Isnani bersama dengan anak didiknya PAUD Inklusi Tersenyum.
Pada 2014, Titik membentuk Kelompok Sanggar Inklusi Tunas Harapan di setiap kecamatan. Kelompok ini memiliki anggota perempuan difabel dewasa dengan orangtua yang memiliki ABK.

"Di sana kami menggali potensi-potensi dan meningkatkan kapasitas difabel dewasa. Kami mengadakan training di sana dan mendapatkan permasalahan pokok di Boyolali itu ternyata pendidikan," ungkap dia.

Pihaknya kemudian membuat solusi terkait permasalahan pendidikan tersebut dengan mendirikan lembaga pendidikan PAUD Inklusi Tersenyum.

Titik menambahkan PAUD Inklusi Tersenyum memiliki sembilan siswa. Mereka terdiri siswa berkebutuhan khusus, down syndrome, autis, dan non-ABK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesal kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria dengan Badik

Kesal kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria dengan Badik

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Kamar Kos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Kamar Kos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com