Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pak Guru Parmin dari Lereng Merbabu, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Sulit Sinyal

Kompas.com - 30/11/2021, 16:52 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

BOYOLALI, KOMPAS.com - Perjuangan seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tidak bisa dibayarkan dengan nilai.

Dia adalah Parmin (59) warga Dukuh Dali RT 001, RW 001, Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Setiap hari Parmin rela mendatangi siswanya satu persatu dari rumah ke rumah alias door to door hanya untuk mengajar mereka secara tatap muka.

Baca juga: Kisah Guru Difabel Netra, Tak Menyerah meski Muridnya Hanya 1 dan Belajar di Gudang

Pekerjaan itu dia lakoni selama hampir dua tahun dimulai sejak awal pandemi Covid-19 mewabah pada Maret 2020.

Parmin berangkat dari rumah menuju ke lokasi siswanya berjarak sekitar 20 kilometer dengan menaiki sepeda motor.

Tidak ada rasa lelah maupun capek. Parmin justru senang di tengah pandemi dirinya masih bisa bertemu dan mengajar secara tatap muka dengan anak didiknya.

Sejak pandemi Covid-19 semua kegiatan pembelajaran tatap muka sekolah dihentikan. Materi pembelajaran disampaikan melalui daring (online).

Parmin yang tidak terbiasa menggunakan kecanggihan teknologi berupa ponsel membuatnya kesulitan melaksanakan pembelajaran daring.

Lereng Merbabu

Di sisi lain lokasi rumah siswanya yang berada di lereng Gunung Merbabu masalah sinyal sering menjadi kendala utama.

Parmin tidak ingin menambah beban para orangtua siswa. Ia memilih untuk mendatangi siswanya tersebut satu persatu ke rumah.

"Inisiatif saya yang utama itu kan jangan merepotkan orangtua," kata Parmin kepada Kompas.com di rumahnya, Senin (29/11/2021) sore.

Parmin mengajar di SDN Senden sejak Maret 1989 setelah diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Dia dipercaya mengampu siswa kelas IV sebanyak 20 orang.

Siswanya itu tidak hanya dari Senden. Tapi ada yang berasal dari Dukuh Ngargosari, Gunungsari, Muntuk, Brajan, Sengon, Senden dan Tegalsari.

"Awalnya, ada corona itu kan Maret 2020. Terakhir itu kan tryout kabupaten Kamis selesai. Jumat-nya anak tidak boleh masuk sekolah. Sabtu-nya saya mencari anak saya yang kelas IV itu jumlahnya 20 orang. Saya cari tiap desa saya bilang orangtuanya minta tempat untuk mengajar anak," kata dia.

Baca juga: Miris, Masih Ada Guru Honorer di Gunungkidul Digaji Rp 150.000 Per Bulan

Parmin mengajar selama empat jam pelajaran dari mulai pukul 07.30-12.00 WIB. Selama pandemi ia membagi 20 siswanya menjadi beberapa kelompok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Regional
Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Regional
Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Regional
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Regional
'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com