Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pak Guru Parmin dari Lereng Merbabu, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Sulit Sinyal

Kompas.com - 30/11/2021, 16:52 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

Setiap kelompok waktunya hanya setengah jam pertemuan. Setelah kelompok pertama selesai mendapatkan pengajaran, Parmin pindah ke kelompok yang lain.

Materi pelajaran yang dia berikan utamanya untuk siswa kelas IV. Tetapi jika ada siswa dari kelas lain yang mau ikut belajar bersama Parmin pun mempersilakan bergabung.

"Setiap kelompok jatahnya hanya setengah jam. Setengah jam saya pindah sana, setengah jam sana pindah sana. Kurang lebih hampir dua tahun saya keliling memberikan pengajaran anak-anak dari rumah ke rumah. Sekarang anak yang saya didik itu sudah kelas VI," tambah dia.

Tidak ada beban dalam diri Parmin selama mendatangi anak didiknya ke rumah-rumah karena semua fasilitas telah disiapkan orangtua siswa.

Parmin tidak pernah membayangkan metode pembelajaran door to door yang dia lakukan tersebut menjadi perhatian banyak pihak.

Parmin punya alasan, mengajar secara langsung dapat mendidik karakter siswa menjadi lebih baik. Selain itu siswa juga dapat lebih mudah memahami materi pelajaran.

"Saya tidak pernah terpikirkan supaya terkenal. Yang penting anak didik saya tanggung jawab saya. Bisa karakternya baik dan bisa mengikuti pelajaran yang saya berikan," terang pria yang mengawali kariernya sebagai guru honorer di SDN 2 Sumur, Musuk tahun 1984.

Mengajar 3 generasi

Parmin sudah 33 tahun mengajar di SDN Senden. Saking lamanya, Parmin sampai menganggap para anak didiknya di SDN Senden sebagai cucu.

Menurut Parmin orangtua dari anak didiknya sekarang pernah sekolah di SDN Senden.

"Yang saya didik bukan anak lagi. Tapi cucu saya. Kan bapak, neneknya sudah saya didik mulai tahun 1989. Cucunya itu saya didik sekalian. Jadi sudah tiga keturunan. Di sana (SDN Senden) hampir 33 tahun," kata suami Tumiyem (51).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com