BANYUWANGI, KOMPAS.com - Upaya warga enam desa di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengelola sampah membuahkan hasil.
Tak cuma membuat bersih lingkungan, sampah-sampah itu dikelola warga hingga bernilai jual dan memberi keuntungan.
Mereka adalah warga Desa Tembokrejo, Kedungrejo, Wringinputih, Kedungringin, Kumendung, dan Sumbersewu.
Terdapat dua Tempat Pengelolaan Sampah Sementara (TPST) yang aktif beroperasi, yakni yang dikelola Pemerintah Desa Tembokrejo dengan sampah mencapai 12 ton per hari dan Bumdesma Muncar Sejahtera di Desa Sumberberas sebanyak 7,5 ton.
Baca juga: Mencicipi Gurihnya Pelas Oling Khas Banyuwangi Andalan Warung Mbak Elah
Warga mendapatkan dua buah timba untuk dijadikan tempat sampah. Dengan iuran Rp 10.000 per bulan, sampah mereka diambil tiap dua hari sekali.
"Semua jenis sampah ada yang mau beli, sachet sampo ada yang mau, popok ada yang mau. Tapi harus dicuci dulu," kata Bendahara TPST Tembokrejo, Nungky Rosalina saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Hasil nyata dari program ini, menurutnya, terlihat dari kawasan Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, yang volume sampahnya jauh berkurang.
Selain itu, masyarakat pun mulai terbiasa membuang sampah pada tempatnya meski belum aktif memilah sampah organik maupun non organik.
Baca juga: Jembatan Putus Sudah Lima Hari, Warga Desa di Banyuwangi Beli Gas Tabung Ditarik Katrol
Nungky menuturkan, sebagian besar warga Desa Tembokrejo memang membutuhkan layanan pengelolaan sampah lantaran tak memiliki lahan cukup untuk mengolahnya.
"Semakin ke pesisir itu, rumah semakin rapat dan sampah semakin buruk karena sampah ikan, kertas, plastik, jadi satu. Kenapa di Tembokrejo sukses, karena warga Tembokrejo membutuhkan (pengelolaan sampah). Ada tiga dusun yang padat penduduk," terangnya.
Empat desa di sekitarnya yakni Desa Blambangan, Tambakrejo, Tapanrejo, dan Sumberberas, juga menerima pelayanan kedua TPST tersebut.
Warga memilah sampah
Keberadaan TPST ini menguntungkan warga sekitar karena memberikan pekerjaan baru sebagai penjemput dan pemilah sampah. Ada 41 orang yang bekerja di TPST Tembokrejo.
Salah satunya Amalia Tussoleha (27), pemilah sampah yang bekerja 8 jam per hari.
Setiap harinya, ia bertugas memilah tujuh jenis sampah dari kresek bening dan berwarna hingga sampah botol plastik.
Dari pekerjaannya itu, Amalia bisa mendapatkan upah Rp 1,4 juta per bulan.
"Pokoknya kalau sempat diambil, kalau enggak sempat dilepaskan. Kesulitannya kalau sampah basah, biasanya setelah hujan," kata Amalia.
Sampah menumpuk
Meski pengelolaan sampah rutin dilakukan, tumpukan sampah masih terlihat jelas di Pantai Sampangan yang berada di kawasan Desa Kedungrejo.
Sampah didominasi kain dan plastik yang memenuhi pantai hingga puluhan meter. Pasir pantai bahkan hampir tak bisa dilihat karena tertutup sampah.
Baca juga: 500 Sopir Truk Tutup Gerbang Kantor Bupati Banyuwangi, Tuntut Diperbolehkan Uji KIR
Pemulung pun sesekali datang ke pantai itu, juga masuk ke area Pelabuhan Perikanan Muncar.
"Kami sudah upayakan untuk membersihkan dengan alat berat dalam kegiatan beach clean up November tahun lalu. Tapi alat beratnya rusak, sehingga saat itu pembersihan di sana ditunda," kata Manajer Keuangan Bumdesma Muncar Sejahtera, Ani Latifah.
Desa Kedungrejo sendiri termasuk wilayah yang mengirimkan sampah ke TPST Bumdesma Muncar Sejahtera.
Keanggotaan masyarakat Desa Kedungrejo bahkan mencapai 95 persen dari total KK, sehingga sebagian besar sampah baru yang mereka keluarkan akan tersalurkan ke TPST Bumdesma Muncar Sejahtera.
Baca juga: Usai Banjir Genangi 63 Rumah di Banyuwangi, BPBD Pagari Permukiman dengan Karung Pasir
Sementara, menurut Ani, sampah yang menumpuk di Pantai Sampangan adalah sampah lawas, yang tak kunjung bisa diangkat.
Dari pengukuran yang mereka lakukan, sampah-sampah lama itu tertumpuk hingga setebal lebih dari 80 centimeter.
"Itu sebenarnya bekas kita proses pembersihan pantai beach clean up tahun lalu. Tenaga manusia berat, waktu itu dibantu alat berat, tapi malah loader bermasalah," kata Ani lagi.
Pihaknya belum berencana kembali mengadakan kegiatan pembersihan Pantai Sampangan karena butuh alat berat dan persiapan lain.
Ia menilai terlalu sulit jika tumpukan sampah setebal hampir 1 meter itu dibersihkan manual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.