Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Komplotan Penipu Incar Pensiunan PNS Saat Ambil Uang Puluhan Juta Rupiah di Bank

Kompas.com - 22/11/2021, 17:30 WIB
Tri Purna Jaya,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang pensiunan ASN ditipu hingga puluhan juta oleh komplotan penipu dengan dalih penyakitnya bisa disembuhkan.

Komplotan ini mengincar para pensiunan yang baru keluar dari bank usai mengambil uang tunjangan pensiun.

Peristiwa ini dialami oleh S (70), seorang pensiunan ASN usai ia mengambil uang tunjangan pensiun di salah satu bank di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Seorang Perempuan dan Pensiunan TNI Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Motifnya Diduga Masalah Asmara

Kasatreskrim Polres Pringsewu Iptu Feabo Adigo Mayora Pranata mengatakan, satu orang pelaku telah berhasil ditangkap Senin (15/11/2021).

Pelaku itu berinisial HI (42) warga Kelurahan Penengahan, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Sementara pelaku lainnya berinisial JF masih buron saat ini.

Baca juga: Pengurus Ponpes di Sumsel Ditangkap Usai Cabuli 5 Santrinya, Ini Modus Pelaku

"Tersangka kita tangkap di rumahnya di Bandar Lampung. Sedangkan satu orang pelaku lain, JF masih dalam pengejaran," kata Feabo dalam pers rilis, Senin (22/11/2021) siang.

Berawal korban mengambil uang

Feabo mengatakan, kejadian yang dialami S berawal dari korban saat mengambil uang tunjuangan pensiun di bank.

Setelah menyelesaikan urusannya, korban berpapasan dengan pelaku JF di area parkir.

Pelaku lalu menghampiri korban dan berkata dia memiliki sebuah benda yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Pada saat itu, HI berpura-pura tidak mengenal JF dan ikut menimbrung obrolan antara korban dengan JF.

HI kemudian meminta JF menebak benda yang dipegang di kedua tangannya, berusaha meyakinkan korban.

“Karena memang keduanya sudah berkomplot, maka JF dengan mudah bisa menebak apa yang dipegang oleh tersangka HI, dan hal itu tentunya hanya untuk mengelabui calon korbannya saja,” kata Feabo.

Korban terbujuk rayuan pelaku

Karena korban selama ini menderita sebuah penyakit, kata Feabo meneruskan, S mulai termakan bujuk rayu kedua tersangka, lalu mau mencoba berobat kepada tersangka JF.

Namun sebelum mengobati korban, tersangka menanyakan kepada korban memiliki uang berapa, lalu korban menjawab hanya memiliki uang Rp 1 juta saja.

Karena kurang, tersangka JF meminta korban untuk mengambil seluruh uang yang ada di dalam tabungannya.

Tak pikir panjang, korban kembali mengambil seluruh uang di tabungannya sebesar Rp 23 juta dan kembali menemui pelaku di area parkiran.

Total uang yang diberikan kepada pelaku mencapai Rp 24 juta.

Selain itu, korban juga memberikan ponsel miliknya.

Usai permintaan itu dituruti, pelaku lalu melancarkan aksinya. Ia pura-pura akan melakukan ritual pengobatan kepada korbannya.

Sebelum memulai ritual itu, JF kemudian meminta korban untuk berwudhu sebagai syarat pengobatan.

Korban lalu mengikuti arahan pelaku saat itu.

“Saat korban kembali dari berwudhu ternyata kedua tersangka sudah kabur dengan membawa plastik berisi uang dan HP milik korban, lalu korban melapor ke polisi," kata Feabo.

Pelaku sudah beraksi tiga kali

Faebo mengatakan, saat ini tersangka HI masih dalam tahanan Mapolres Pringsewu untuk pemeriksaan lanjutan.

Sedangkan JF masih dalam pengejaran oleh pihak kepolisian.

Dari pemeriksaan sementara, komplotan ini sudah tiga kali beraksi di wilayah Pringsewu.

"Korban yang diincar kebanyakan adalah usia lanjut seperti PNS, atau petani yang terlihat keluar dari bank," kata Feabo

Atas perbuatannya, tersangka HI dikenakan Pasal 378 tentang penipuan dengan pidana 4 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com