Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wakil Wali Kota Aulia Rachman Menyegel Langsung Kafe Tak Taat Pajak di Medan

Kompas.com - 22/11/2021, 15:10 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menyegel salah satu kafe di Jalan Tengku Amir Hamzah karena tak taat pajak.

Penyegelan yang dilakukan terhadap Noma Cafe and All-day Dining pada Minggu (21/11/2021) malam itu dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman.

Musababnya, kafe atau restoran tersebut tak pernah mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.

Baca juga: Bobby Nasution Minta Perbaikan Danau Siombak di Medan

"Mereka sudah sekitar sembilan bulan beroperasi, tetapi belum pernah membayar pajak," kata Aulia saat dikonfirmasi di DPRD Medan, Senin (22/11/2021).

Restoran itu, kata Aulia, memang belum terdaftar sebagai wajib pajak.

Namun, sejak pertama kali beroperasi, mereka sudah memungut pajak restoran kepada konsumen.

Baca juga: Bobby Buka Balai Kota Medan Tiap Malam Minggu, Ada Pertunjukan dan Festival Kuliner

"Ini menyalahi aturan," tegas Aulia.

Awalnya, Aulia dan petugas ingin menggunakan cara persuasif.

Namun, menurut Aulia, pengelola kafe menolak dengan cara-cara yang tak enak.

"Makanya disegel langsung," tambahnya.

Sebelumnya, pihak Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan telah berulang kali melayangkan surat ke pihak pemilik Noma Cafe.

Namun, hal ini diakui tak pernah diindahkan. Sehingga restoran tersebut disegel karena telah menyalahi aturan.

"Atas instruksi Pak Wali Kota (Bobby Nasution) saya bersama tim BPPRD Kota Medan, tadi malam melakukan penyegelan terhadap restoran ini karena tidak taat pajak," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Monyet Liar Serang Bayi di Lebak Banten, Korban Terluka Parah Pada Bagian Perut

Regional
Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Terdampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Ditutup Sementara

Regional
Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Kenang Brigadir RAT, Keluarga di Manado Gantung Seragam Polisi Milik Almarhum di Teras Rumah

Regional
Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Mengenal Ritual Adat Murok Jerami di Bangka Tengah

Regional
Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Tertipu Dukun Pengganda Uang, Petani di OKU Timur Merugi Rp 48 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com