Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kesan Warga Menonton WSBK di Sirkuit Mandalika, Ada yang Merasa Seperti Mimpi

Kompas.com - 21/11/2021, 17:04 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Perhelatan World Superbike (WSBK) menjadi sejarah bagi sebagian banyak orang yang baru pertama kali menonton ajang balap Motor berkelas dunia ini.

Dari pantauan Kompas.com Minggu (21/11/2021), nampak para penonton memadati tribun dan bersorak sorai saat pembalap melewati garis finis.

Salah seorang penonton dari Bali, Haria Syaputra mengaku, ia baru pertama kali menonton balapan WSBK dan merasa sangat terhibur oleh para pebalap.

"Baru pertama kali nonton ternyata luar biasa cepatnya, keren pembalap-pembalapnya adu nyali dengan kecepatan tinggi," kata Haria saat ditemui Kompas.com, usai keluar dari tribun.

Baca juga: Gubernur NTB Sebut Sirkuit Mandalika Berpeluang Jadi Lokasi Balapan F1

Ia mengaku, selama ini hanya menonton balap di TV dan tidak menyangka akan ada balapan di Indonesia yang bertaraf internasional.

"Iya, kan kita hanya bisa nonton balapan di TV, tahunya hanya MotoGP, tapi ada juga WSBK, dan bangga ada sirkuit dekat dengan tempat saya, warga Indonesia harus bangga," ungkap Haria.

suasana penonton tribun sirkuit MotoGPKOMPAS.COM/IDHAM KHALID suasana penonton tribun sirkuit MotoGP

Dirinya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan dirinya untuk menonton balap di sirkuit Mandalika.

Diakuinya, bahwa dia hanya mempersiapkan uang Rp 2 juta untuk menonton balapan kelas dunia tersebut.

Senada dengan Haria, Roy Syahputra salah penonton dari Jakarta, merasakan keseruan menonton balapan WSBK di Mandalika.

Roy merupakan penggemar MotoGP, dan beberapa kali menonton balapan di Sirkuit Sepang Malaysia.

"Sudah bagus, balapannya ini, sekenarionya bagus, tidak kalah jauh dengan di Malaysia," ungkap Roy.

 

suasana penonton tribun sirkuit MotoGPKOMPAS.COM/IDHAM KHALID suasana penonton tribun sirkuit MotoGP

Roy berharap, ke depannya infrastruktur lebih bagus lagi seperti akses penonton tidak becek saat balapan digelar di musim hujan.

"Ke depannya perlu penataan lagi, kayak lokasi akses penonton ke tribun di buat lebih bagus, karena mungkin ini pertama, tapi maklum ini baru pertama," ungkap Roy.

Baca juga: Soal Kekurangan Marshal di Sirkuit Mandalika, Begini Solusi dari Gubernur NTB

Penonton lainnya, Wira Hartini mengungkapkan kegembiraan menonton balapan secara langsung di sirkuit internasional yang ada di tempat kelahirannya.

"Serasa mimpi, bisa nonton langsung di depan mata, kecepatan pembalapnya sangat cepat luar biasa pokoknya," ungkap Wira.

Warga Desa Kediri, Lombok Barat, itu berharap, balapan selanjutnya harga tiket lebih murah.

"Supaya ke depan tiketnya lebih murah, sekitar Rp 100.000, Rp 200.000, biar bisa ajak keluarga ke sini, seru soalnya balapan ini," kata Wira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com