LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Perhelatan World Superbike (WSBK) menjadi sejarah bagi sebagian banyak orang yang baru pertama kali menonton ajang balap Motor berkelas dunia ini.
Dari pantauan Kompas.com Minggu (21/11/2021), nampak para penonton memadati tribun dan bersorak sorai saat pembalap melewati garis finis.
Salah seorang penonton dari Bali, Haria Syaputra mengaku, ia baru pertama kali menonton balapan WSBK dan merasa sangat terhibur oleh para pebalap.
"Baru pertama kali nonton ternyata luar biasa cepatnya, keren pembalap-pembalapnya adu nyali dengan kecepatan tinggi," kata Haria saat ditemui Kompas.com, usai keluar dari tribun.
Baca juga: Gubernur NTB Sebut Sirkuit Mandalika Berpeluang Jadi Lokasi Balapan F1
Ia mengaku, selama ini hanya menonton balap di TV dan tidak menyangka akan ada balapan di Indonesia yang bertaraf internasional.
"Iya, kan kita hanya bisa nonton balapan di TV, tahunya hanya MotoGP, tapi ada juga WSBK, dan bangga ada sirkuit dekat dengan tempat saya, warga Indonesia harus bangga," ungkap Haria.
Dirinya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan dirinya untuk menonton balap di sirkuit Mandalika.
Diakuinya, bahwa dia hanya mempersiapkan uang Rp 2 juta untuk menonton balapan kelas dunia tersebut.
Senada dengan Haria, Roy Syahputra salah penonton dari Jakarta, merasakan keseruan menonton balapan WSBK di Mandalika.
Roy merupakan penggemar MotoGP, dan beberapa kali menonton balapan di Sirkuit Sepang Malaysia.
"Sudah bagus, balapannya ini, sekenarionya bagus, tidak kalah jauh dengan di Malaysia," ungkap Roy.
Roy berharap, ke depannya infrastruktur lebih bagus lagi seperti akses penonton tidak becek saat balapan digelar di musim hujan.
"Ke depannya perlu penataan lagi, kayak lokasi akses penonton ke tribun di buat lebih bagus, karena mungkin ini pertama, tapi maklum ini baru pertama," ungkap Roy.
Baca juga: Soal Kekurangan Marshal di Sirkuit Mandalika, Begini Solusi dari Gubernur NTB
Penonton lainnya, Wira Hartini mengungkapkan kegembiraan menonton balapan secara langsung di sirkuit internasional yang ada di tempat kelahirannya.
"Serasa mimpi, bisa nonton langsung di depan mata, kecepatan pembalapnya sangat cepat luar biasa pokoknya," ungkap Wira.
Warga Desa Kediri, Lombok Barat, itu berharap, balapan selanjutnya harga tiket lebih murah.
"Supaya ke depan tiketnya lebih murah, sekitar Rp 100.000, Rp 200.000, biar bisa ajak keluarga ke sini, seru soalnya balapan ini," kata Wira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.