Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Servis Mesin Ketik di Yogyakarta, Tetap Bertahan di Era Digital

Kompas.com - 18/11/2021, 12:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peralihan zaman dari analog ke digital membuat perubahan di berbagai sektor.

Sebagai contoh dari awalnya mesin ketik manual beralih ke personal komputer, laptop bahkan melalui gawai.

Lebih praktis hal itulah yang menjadi alasan masyarakat beralih dari analog ke digital.

Baca juga: Keseruan Marsha Aruan Berkunjung ke Kafe El Rumi, Terkejut Lihat Gamelan dan Mesin Tik Antik

Misalnya saja saat mengetik naskah atau makalah dengan mesin ketik harus dilakukan secara manual satu persatu dari mulai memasukan kertas, mengatur jarak antar tepi, bahkan menghapus tulisan harus menggunakan cairan penghapus.

Tetapi dengan perangkat personal komputer, laptop atau gawai hanya dengan cara satu kali memencet tombol semuanya dilakukan oleh mesin.

Kepraktisan yang ditawarkan oleh perangkat digital ini tak membuat rasa cinta Danang (55) asal Kota Yogyakarta ini luntur terhadap mesin ketik.

Danang saat menservis mesin ketik, Kamis (18/11/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Danang saat menservis mesin ketik, Kamis (18/11/2021)

Pasalnya, hingga perubahan zaman ini Danang tetap melanjutkan usaha sang ayah yakni menjadi tukang servis mesin ketik.

"Karena kecintaan saya pada mesin ketik ini," kata Danang di sela-sela kegiatannya, di Kota Yogykarta, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: LBH Yogyakarta: 6 Kampus di Kota Pelajar Belum Selesaikan Perkara Kekerasan Seksual

Dengan alat sederhana seperti obeng ia membuka body mesin ketik, setelah itu dia mulai memutar knob untuk memasukkan kertas beberapa kali dia mulai mengatur baut-baut yang ada di dalam body mesin ketik.

Tak selang lama Danang memeriksa tombol-tombol alfabet yang ada di mesin ketik untuk memastikannya dapat berjalan dengan baik.

Ketrampilan untuk servis mesin ketik ini ia terima dari sang ayah yang sudah menjadi tukang mesin ketik dari 1985 dan diteruskan hingga sekarang ini.

"Sudah lama (jadi tukang servis mesin ketik) diawali dari bapak tahun 85, sampai sekarang," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com