Bahkan, pemkot sudah memetakan titik genangan secara detail, mulai dari kelurahan dan kecamatan hingga luasan dan ketinggian genangan tersebut.
Irvan mengatakan bahwa sampai saat ini potensi yang menonjol di Kota Surabaya adalah pohon tumbang dan beberapa genangan.
Khusus untuk pohon tumbang, jajaran DKRTH terus bergerak untuk melakukan perantingan.
Sedangkan untuk titik genangan, sebenarnya tidak terlalu menonjol lantaran bisa surut dalam waktu cepat.
"Apalagi kami sudah menyiagakan sekitar 60 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik di Surabaya. Bahkan, kami juga sudah membuat SOP genangan, SOP pohon tumbang, SOP puting beliung, dan SOP banjir rob. Pemetaan bencana beserta SOP-nya itu sudah kami sampaikan kepada camat dan lurah untuk selanjutnya disampaikan kepada warga," ujar dia.
Baca juga: Mencicipi Pedasnya Sego Sambel Mak Yeye, Penyetan Legendaris di Surabaya yang Ada Sejak 1982
Menurutnya, persoalan bencana ini tidak bisa diselesaikan semata-mata oleh pemerintah saja, tapi juga harus bersama masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat segera melapor ke Command Center 112 apabila menemui bencana di Kota Surabaya.
"Kita siapkan petugas 24 jam nonstop, termasuk teman-teman PMK, Satpol PP dan semua pasukan sudah siap siaga," kata dia.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada warga untuk melakukan kerja bakti membersihkan gorong-gorong dan perantingan pohon di wilayahnya masing-masing.
"Jadi, silahkan semuanya dikomunikasikan melalui 112, yang paling penting masyarakat minta untuk bersama-sama melakukan kerja bakti. Dengan mitigasi bencana berbasis masyarakat ini, kami berharap semua bencana di Surabaya bisa kita antisipasi bersama," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.