"Ambilnya dari pintu depan kanan. Jadi tidak terlihat oleh korban yang sedang memeriksa ban kiri belakang," ujarnya.
Baca juga: Uang Rp 427 Juta yang Raib di Blitar, Ternyata Hasil Penjualan Susu Milik 200 Peternak Sapi Perah
Menurut Udiyono, komplotan pencuri dengan modus kempis ban itu adalah komplotan kriminal yang sudah terlatih.
Hal itu, kata dia, terlihat dari kerapian mereka dalam menjalankan aksinya.
Selain itu, tambahnya, mereka sangat cekatan mengambil uang korban yang bahkan tidak memberi kesempatan korban melihat pelaku.
"Meskipun korban sempat mendengar suara pintu ditutup, tapi ketika korban memeriksa, korban sudah tidak melihat sosok mencurigakan," ujarnya.
Berdasarkan hasil interogasi pada dua pelaku yang tertangkap, ujarnya, diketahui komplotan itu telah menjalankan aksi kejahatan dengan modus serupa di berbagai daerah di Jawa.
Diberitakan sebelumnya, peternak sapi perah asal Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Suprapto (70), menjadi korban pencurian dengan modus pengempisan ban kendaraan.
Pada Senin siang (25/10/2021) ban mobil Suprapto yang dikemudikan anaknya, Disan (43), saat dalam perjalanan pulang usai mengambil uang hasil penjualan susu tiba-tiba kempis.
Di depan Pasar Wlingi, saat Suprapto dan Disan sedang melakukan penggantian ban, terdengar suara pintu mobil menutup.
Suprapto segera memeriksa ke dalam mobil dan mendapati uang sebesar Rp 427 juta yang diletakkan di dalam tas ransel sudah hilang.
Padahal, uang tersebut bukan hanya milik Suprapto tapi juga milik sekitar 200 peternak sapi perah di desanya yang penjualan hasil susunya dia kordinasikan.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.