Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Keterangan Kalapas hingga Perawat di Lapas Narkotika Yogyakarta

Kompas.com - 10/11/2021, 18:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjunkan tiga tim ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pakem untuk meminta keterangan terkait dugaan tindak kekerasan terhadap warga binaan.

Selain petugas lapas, tim juga meminta keterangan dokter dan perawat yang ada di klinik lapas.

Ketua Ombudsman DIY Budhi Masturi mengatakan pada Selasa (09/11/2021) menerjunkan tim ke Lapas Pakem untuk meminta keterangan.

"Pertama saya menurunkan tiga tim, satu tim terdiri dari dua orang untuk mengambil keterangan," Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masturi saat dihubungi, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Disiksa Petugas Lapas Narkotika Yogyakarta, Mantan Napi Melapor ke Ombudsman

Budhi Masturi menuturkan, di Lapas Pakem, tim meminta keterangan dari Kalapas.

Tim juga meminta keterangan dari para petugas lapas yang nama-namanya muncul dalam proses pemeriksaan terhadap pelapor.

Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Tama Tamba saat menemui wartawan di Lapas Narkotika Kelas IIA PakemKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Tama Tamba saat menemui wartawan di Lapas Narkotika Kelas IIA Pakem

Selain itu, turut dimintai keterangan pula para warga binaan.

"Kami juga mengambil keterangan di klinik juga dokter dan perawatnya," tuturnya.

Baca juga: Data 815 Guru Dibocorkan Orang Dalam, Ombudsman: SDM Disdikbud Banten Kurang Kompeten

Proses meminta keterangan ini dilakukan maraton hingga sore hari. Bahkan, tim juga mengobservasi ke beberapa ruangan termasuk klinik.

"Ya seperti di klinik kita melihat daftar pasien, kemudian daftar nama lapas kita masuk ke lokasi dan sebagainya," tuturnya.

Budhi Masturi mengungkapkan ada lebih dari 10 orang yang dimintai keterangan oleh tim.

Warga binaan maupun petugas lapas memberikan keterangan di bawah sumpah. Mereka menyampaikan sumpah untuk memberikan keterangan yang benar.

"Kami mengapresiasi karena Kalapas sangat kooperatif dan memberikan akses kepada kami. Saya kira ini sinyal yang baik bagi lapas ke depan untuk melakukan pembenahan-pembenahan," sebutnya.

Baca juga: Selidiki Dugaan Kekerasan terhadap Napi, Komnas HAM Datangi Lapas Narkotika Yogya

Menurut Budhi Masturi, Ombudsman masih terus berproses untuk mengumpulkan data, sehingga belum bisa menyampaikan hasilnya.

"Hasilnya saya belum bisa cerita detail karena ini masih dalam pengolahan, Kami sedang merencanakan untuk pengambilan data gelombang yang kedua, tapi insya Allah hasilnya sih masih sejalan ya dengan apa yang disampaikan para pelapor," tegasnya.

Ombudsman DIY rencananya akan mengambil data gelombang kedua pada pekan depan.

"Jadi sekarang petugas yang posisi di Kanwil Kemenkumham itu kita agendakan minggu depan. Senin dan Selasa itu minggu depan sudah ada pemeriksaan gelombang kedua untuk melengkapi keterangan kejadian yang ada, yang kita temukan pada pemeriksaan yang kemarin," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com