Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Mengenal Gedung Grahadi Surabaya, Sudah Ada sejak 200 Tahun Lalu

Kompas.com - 10/11/2021, 08:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gedung Negara Grahadi merupakan satu dari banyak ikon kota Surabaya yang terkenal.

Tak hanya ikon, Gedung Grahadi juga menjadi saksi sejarah perkembangan kota yang dikenal sebagai Kota Pahlawan itu.

Saat ini Gedung Grahadi berada di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur. Nama Grahadi berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti rumah indah.

Baca juga: Hari Pahlawan, Ini 7 Bangunan Bersejarah di Surabaya

Ada sejak 200 tahun lalu

Dikutip dari Kemendikbud.com, gedung ini dibangun tahun 1795 dan menjadi tempat tinggal Dirk van Hogendoorp, seorang penguasa tunggal Jawa bagian timur (Gezahebber van Hat Oost Hoek).

Tahun 1799-1809 gedung ditempati Fredrik Jacob Rothenbuhler.

Pada tahun 1810 di masa pemerintahan Herman William Deandels, bangunan ini direnovasi menjadi empire style atau Dutch Collonial Villa.

Gaya ini merupakan arsitektur neo klasik Perancis yang dituangkan secara bebas di Indonesia sehingga menghasilkan gaya Hindia Belanda bercotra kolonial.

Baca juga: Mengenal Gedung Singa Algemeene, Cagar Budaya Surabaya yang Kini Dijual, Ada Sejak Tahun 1901

Tahun 1870 digunakan untuk rumah Residen Surabaya. Pada masa pemerintahan Jepang digunakan untuk rumah Gubernur Jepang (Syuuchockan Kakka).

Sebelum menjadi rumah dinas Gubernur Jawa Timur, gedung tersebut sempat menjadi tempat bersidang Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi) hingga dipakai untuk pesta dan resepsi dansa.

Sebelum dibangun menjadi gedung yang megah, tanah selus 16.284 meter per segi yang ada di tepi Kalimas adalah milik seorang Tionghoa.

Tanah tersebut kemudian dibeli pemerintah dengan ganti rugi segobang atau 1,5 sen. Sedangkan pembangunannya dimulai sejak 1795 dan menghabiskan dana 14.000 ringgit.

Baca juga: Semanggi Suroboyo, Sisi Lain Kota Surabaya yang Terlupakan

Sejarah kenegaraan

Pemandangan Willemskade di Surabaya sekitar 1910. Tampak gedung Algemeene menjadi tengara ikonik kawasan Jembatan Merah.Dokumen KITLV Pemandangan Willemskade di Surabaya sekitar 1910. Tampak gedung Algemeene menjadi tengara ikonik kawasan Jembatan Merah.
Grahadi pernah menjadi tempat perundingan Presiden Soekarno dengan Jendral Hawtorn pada Oktober 1945.

Pertemuan itu untuk mendamaikan pertempuran pejuang dengan pasukan sekutu.

Dari gedung itu pula pada 9 November 1945 pukul 23.00 WIB, Gubernur Suryo yang merupakan gubernur ke-6 Jawa Timur menolak ultimatum menyerah tanpa syarat pada Inggris. Dan ia meninggal keesokan harinya di Grahadi.

Para presiden RI juga menjadikan Grahadi tempat peristirahatan dan singgah saat mereka kunjungan kerja di Surabaya dan sekitarnya.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah presiden yang paling sering tidur di Grahadi. Selain itu Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono juga beberapa kali sempat menginap di Gedung Kenegaraan ini.

Baca juga: Ismail Marzuki Tampil Jadi Google Doodle di Hari Pahlawan 2021

Pindah pintu utama

Foto Gedung Perusahaan Dagang Belanda di Kalimas Surabaya tahun 1915Tropen Museum Foto Gedung Perusahaan Dagang Belanda di Kalimas Surabaya tahun 1915
Dikutip dari Tribun Jatim, pada awalnya Grahadi berkonsep Tuinhuis yaitu konsep rumah indah yang dikelilingi taman bunga.

Selain itu Grahadi juga menerapkan gaya Oud Hollandstijl (gaya belanda kuno). Arsitek Grahadi adalah orang Belanda yang bernama Ir. W. Lemci.

Pada mulanya gedung ini menghadap ke Kalimas di sebelah utara, sehingga pada sore hari penghuninya sambil minum-minum teh dapat melihat perahu-perahu yang menelusuri kali tersebut.

Baca juga: Sejarah Panjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sudah Dikenal sejak Tahun 1920-an

Perahu-perahu itu juga dimanfaatkan sebagai sarana transportasi, mereka datang dan pergi dengan naik perahu.

Pada tahun 1802 gedung ini diubah letaknya menghadap ke selatan atau ke arah jalan seperti terlihat sekarang.

Renovasi bagian depan kemudian dilanjutkan saat kepemimpinan Gubernur Suryo.

Pada tahun 1991, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka Gedung Grahadi dan juga Kntor Gubermur Jawa Timur menjaid tempat wisata.

Kantor Gubernur yang berada di seberang Tugu Pahlawan sudah menjadi pusat kegiatan pemerintahan seha zaman Hindia Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com