MADIUN, KOMPAS.com, - Capaian vaksinasi lansia yang baru menyentuh angka 50 persen menjadikan Kabupaten Madiun, Jawa Timur masih berada di PPKM level dua.
Untuk itu, Pemkab Madiun mempercepat capaian vaksinasi Covid-19, terutama bagi sasaran warga lansia.
Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan, tidak mudah memvaksinasi Covid-19 bagi lansia.
Pasalnya, lansia sering kali gagal divaksin karena penyakit tertentu yang diderita.
Baca juga: KAI Madiun Bagi-bagi Tiket KA Gratis untuk Guru, Nakes, dan Veteran, Berlaku Sampai 30 November
"Menyuntikkan vaksin Covid-19 bagi lansia itu tidak bisa langsung. Seperti lansia datang kemudian langsung divaksin. Terkadang lansia mau disuntik, tapi gagal karena tensi atau tekanan darah tinggi," ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing, Senin (8/11/2021).
Kaji Mbing mencontohkan, ada seorang lansia yang sampai lima kali datang baru berhasil disuntik vaksin covid-19.
Agar para lansia mudah divaksin, kata Kaji Mbing, vaksinator mendatangi rumah warga lansia dari rumah ke rumah.
Strategi itu cukup efektif mengingat kondisi mental warga lansia yang tak jarang ketakutan sehingga tekanan darahnya tinggi.
"Mungkin karena takut datang ke tempat vaksin para lansia tensinya jadi tinggi. Tapi kalau divaksin di rumah ternyata bisa (tensinya normal), dan itu kenyataan," tutur Kaji Mbing.
Kaji Mbing menjelaskan, jumlah warga lansia di Kabupaten Madiun tercatat sekitar 103.000 orang.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.