Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masyarakat di Kampung Miami, Jayawijaya, Harus Sewa Helikopter untuk Evakuasi Warga yang Sakit

Kompas.com - 08/11/2021, 19:00 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Masyarakat Kampung Miami, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, harus menyewa helikopter untuk mengevakuasi warga yang sakit parah.

Hal itu terpaksa dilakukan karena tidak ada akses darat yang bisa dilewati mobil atau motor dari kampung itu ke pusat kesehatan terdekat.

Kepala Puskesmas Itlay Hisage Jois Halitopo mengatakan, petugas kesehatan kesulitan menangani pasien yang butuh rujukan dari kampung itu.

Akses menuju Kampung Miami, kata dia, hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki selama berjam-jam atau menyewa helikopter yang harganya tidak murah.

Apalagi, sebagian besar masyarakat Kampung Miami berprofesi sebagai petani kecil.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 8 November 2021

"Kalau ada yang sakit di sana, itu teman-teman kader kesehatan hubungi kami, kami hubungi helikopter untuk jemput. Itu masyarakat yang tanggung pembiayaan jadi kami tidak tahu pasti besarannya," kata Hisage Jois di Wamena seperti dikutip dari Antara, Senin (8/11/2021).

Menurut Hisage Jois, biaya helikopter itu ditanggung masyarakat setempat.

"Kami puskesmas tidak ada uang operasional untuk itu. Selain itu ada yang kepala kampung tanggung pembiayaan," katanya.

Hisage menyebut, terakhir, seorang ibu hamil di kampung itu terpaksa dievakuasi dengan helikopter ke pusat ibu kota Jayawijaya, Wamena, karena hendak melahirkan.

"Dari masyarakat lapor ke kami, kami minta helikopter, diantar pas naik, ibunya tidak tertolong. Bayinya yang tertolong tetapi sementara kami titip di Distrik Ibele," katanya.

 

Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, Hisage Jois mempekerjakan kader-kader kesehatan di kampung itu.

Kader ini biasanya datang ke pusat distrik dengan berjalan kaki untuk membawa obat ke kampung tersebut.

Selanjutnya petugas medis dari puskesmas menyusul untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Menurun, Dua Tempat Karantina di Jayawijaya Ditutup

"Biasa kita mulai jalan kaki ke sana pukul 5 pagi. Sampai di sana pukul 10 siang. Itu kita capek di jalan," katanya.

Hisage Jois berharap, pemerintah membuka jalansekitar dua hingga tiga kilometer. Sehingga, perjalanan ke Kampung Miami bisa ditempuh menggunakan motor dan dilanjutkan dengan jalan kaki.

"Kami harapkan pemerintah membuka akses jalan sehingga pembangunan bisa masuk ke sana agar kami juga bisa masuk. Kalau dua-tiga kilo dibuka itu sudah cukup mudah untuk kami," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com