Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Banjir Bandang Kota Batu Malang, 7 Warga Tewas dan 33 Rumah Terendam Lumpur

Kompas.com - 07/11/2021, 12:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Musibah banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, menelan korban jiwa tujuh orang dan enam lainnya alami luka-luka.

Korban terakhir berjenis kelamin laki-laki berhasil ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi tewas pada Sabtu (6/11/2021) sore.

Baca juga: Korban Terakhir Banjir Bandang Kota Batu Ditemukan, Ada Jasad yang Tersangkut di Pohon

Sementara itu, berdasar data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, sebanyak 35 rumah rusak akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada Kamis (4/11/2021).

"Untuk data terbaru, rumah rusak ada 35 unit. Sementara 33 lainnya terendam lumpur," kata Wakil Wali Kota Batu Punjul yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Batu, dilansir dari Antara, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: Gendong Anak Terobos Pusaran Air, Ini Kisah Mereka yang Selamat dari Banjir Bandang Kota Batu

Warga membersihkan bekas material banjir di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Warga membersihkan bekas material banjir di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021).

Banjir bandang di Kota Batu sendiri diketahui melanda beberapa titik di 6 wilayah Kota Batu, yaitu Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo dan Desa Punten.

Lalu, untuk keluarga terdampak banjir tercatat lebih kurang 89 kepala keluarga. Para korban terdampak banjir saat ini terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudara.

Petugas mencatat, lebih kurang 200 orang di Jatimulyo; 175 warga Kampung Putih; dan warga Samaan sebanyak 100-150 jiwa, terpaksa mengungsi.

Sementara Punjul menjelaskan, pihaknya juga mencatata, berdasar data sementara ada 73 motor dan 7 mobil rusak. Lalu, 107 ekor ternak mati diterjang banjir dan 10 kandang dilaporkan rusak.

"Sampai dengan saat ini masih dilakukan penanganan dan evakuasi korban terdampak," ujar Punjul.

Baca juga: Satu Lagi Korban Tewas akibat Banjir Bandang Kota Batu Ditemukan

Sementara penyebab banjir bandang di Kota Batu diduga karena hujan deras yang mengguyur Kota Batu dan membuat Sungai Brantas meluap.

Selain itu, menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Muhammad Rizal, banjir juga terjadi karena daerah resapan air di hulu aliran yang sudah rusak.

Hal ini yang menyebabkan banjir membawa material lumpur, batu dan kayu.

"Curah hujan yang cukup tinggi ini diperparah dengan kondisi tangkapan airnya yang sudah terbuka itu menyebabkan banyak sekali erosi tanah dan batu, kemudian juga kayu-kayu yang memang perlu diperbaiki supaya itu tidak terjadi lagi," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang di Kota Batu, Wali Kota: Semua Korban Hilang Sudah Ditemukan

Pencegahan

Kondisi di daerah hulu aliran sungai yang menyebabkan banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Kondisi di daerah hulu aliran sungai yang menyebabkan banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021).

Punjul menjelskan, untuk mencegah banjir terulang, pihaknya menggandeng pihak Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta masyarakat luas untuk lebih peduli kepada alam.

"Penyebab masih dalam kajian tertulis," kata Punjul, Jumat.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang melanda Kota Batu sekitar pukul 14.00 WIB.

Banjir itu akibat luapan anak Sungai Brantas yang membawa material lumpur dan kayu.

(Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com