"Sebaiknya anakan kura-kura dijemur setiap hari atau paling sedikit dua hari dalam satu minggu," ujar Dayat.
Dayat menuturkan, satwa ini merupakan satwa ikonik dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Rote Ndao.
Namun, lanjut dia, keberadaan kura-kura tersebut di habitat alaminya sudah tidak dijumpai lagi.
Baca juga: 13 Kura-kura Leher Ular Asal NTT Dibawa dari Singapura Kembali ke Habitatnya
Karena itu, salah satu langkah yang diambil untuk melestarikan kura-kura leher ular Rote adalah melalui penelitian konservasi ex situ.
Salah satu aspek penting dari konservasi ex situ adalah reproduksi atau pengembangbiakan.
Dia berharap, anakan kura-kura bisa tumbuh sehat sampai besar, dan suatu saat bisa dikembalikan lagi ke habitat alaminya di Pulau Rote.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.