Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panti Jomponya Butuh Rp 60 Juta Per Bulan untuk Rawat Lansia, Ketua Yayasan: Pekerjaan Terberat di Antara yang Berat

Kompas.com - 04/11/2021, 05:12 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Trimah diserahkan oleh tiga anaknya ke Griya Lansia Husnul Khotimah di Wajak, Malang, Jawa Timur.

Tak hanya Trimah, ternyata tempat tersebut juga merawat 59 lansia lainnya.

Tiga di antara lansia tersebut bahkan telah diserahkan sepenuhnya oleh pihak keluarga mereka.

Baca juga: Alasan Ketua Yayasan Griya Lansia di Malang Unggah Surat Pernyataan Anak yang Titipkan Orangtuanya

Butuh Rp 60 juta sebulan

Ilustrasi lansia Ilustrasi lansia

Ketua Yayasan Husnul Khotimah Arif Camra mengemukakan, untuk merawat para lansia dibutuhkan banyak biaya.

Dalam satu bulan, satu lansia paling tidak membutuhkan biaya Rp 1 juta untuk kebutuhan hidup.

Sedangkan griya lansia yang dirintis sejak 2019 itu kini menampung 60 orang lansia.

Sehingga setidaknya butuh Rp 60 juta sebulan untuk merawat lansia-lansia tersebut.

Baca juga: Mengaku Diajak Jalan-jalan Ternyata Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah: Tadinya Bilang Perginya Dekat

"Merawat lansia itu pekerjaan terberat diantara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tambahnya.

Meski memiliki beban berat, keberadaan panti jompo memang untuk membantu pemerintah mengurai persoalan warga lanjut usia, khususnya bagi mereka yang ditelantarkan.

"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem lansia telantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," ungkapnya.

Baca juga: Air Mata Trimah, Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anak-anaknya: Semoga Mereka Ingat Masih Punya Orangtua

 

ilustrasi lansiaUNSPLASH/EDUARDO BARRIOS ilustrasi lansia
Unggah surat pernyataan

Arif Camra juga rutin menggunggah surat pernyataan keluarga yang menyerahkan orangtuanya ke panti itu melalui media sosialnya.

Arief mengaku, surat itu diunggah dengan tujuan mengajak publik ikut merawat dan menghidupi para lansia dengan berdonasi.

"Mengapa harus di-posting? Ya dengan cara itu lah kami mengajak publik untuk merawat dan menghidupi mereka. Saya selama ini tidak lebih hanya mem-posting program harian dan atau asal usul lansia yang ditemukan," kata Arief.

Baca juga: Viral Ibu Trimah Dititipkan 3 Anaknya di Panti Jompo Malang, Ini Kata Sosiolog

Dia juga mengunginkan masyarakat mendapatkan pelajaran dari kasus-kasus yang telah terjadi.

Lebih-lebih, saat diserahkan, tiga lansia itu, termasuk Trimah dalam kondisi lumpuh.

"Tiga kasus penelantaran orangtua tersebut memang saya posting terbuka agar menjadi pelajaran bagi publik. Bahwa apapun keadaannya, orangtua harus menjadi tanggung jawab anaknya," jelasnya.

Selain itu, Arief menyebutkan, kasus tiga orang yang dititipkan anaknya ini menunjukkan kompleksitas persoalan tentang lansia.

"Kasus Mbah Trimah, jika saya dianggap salah, saya terima dengan lapang dada dan saya minta maaf sudah bikin gaduh Indonesia. Tapi ketiga anak mbah Trimah juga lebih salah, karena ingin lepas tanggung jawab. Nah, tanggung jawab itulah yang diambil alih Griya Lansia," jelasnya.

Baca juga: Akademisi UB: Menitipkan Lansia di Panti Jompo Bisa Tergolong Kekerasan jika...

(KOMPAS.com/Kontributor Malang, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com