Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perwira Polisi di Sumut Diganti dalam 2 Pekan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/11/2021, 16:06 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Terhitung sejak 15 Oktober - 1 November 2021, dua kapolsek dan dua kapolres di Sumatera Utara dicopot dari jabatannya.

Begitu juga dengan kepala unit reserse kriminal (Kanit Reskrim) dan penyidiknya.

Hal itu bermula dari Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu yang dicopot pada Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Kapolsek Percut Sei Tuan Menangis Saat Pamit dan Bilang ke Anak Buah Maaf Sering Marah, tapi agar Kita Berhasil

Dia diganti setelah seorang pedagang sayur di Pasar Gambir Tembung dianiaya preman.

Namun, pedagang tersebut malah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian publik.

Kasus tersebut ditangani oleh penyidik Polrestabes Medan dan Polda Sumut.

Dari hasil gelar perkara khusus, penyidikan yang berujung pada penetapan tersangka terhadap korban akhirnya dihentikan.

Selain Kapolsek, Kanit Reskrim dan penyidiknya juga dicopot.

Pencabulan terhadap istri tersangka

Kasus kedua adalah pencopotan jabatan Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti, Kanit Reskrim Polsek Kutalimbaru Ipda Syafrizal, dan penyidik Polsek Kutalimbaru pada Selasa (26/10/2021).

Pencopotan ketiganya terkait dugaan tindakan pencabulan terhadap seorang istri tahanan.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut Kombes Donald Simanjuntak menjelaskan, perbuatan itu dilakukan oleh penyidik berinisial RHL terhadap korban yang saat itu sedang hamil.

Baca juga: Penyidik Cabuli Istri Tersangka Narkoba yang Sedang Hamil, Kapolda Sumut Langsung Copot Kapolsek Kutalimbaru

 

Kasus pedagang dan preman

Kasus ketiga terjadi di Polsek Medan Baru, terkait kasus penetapan tersangka terhadap pedagang sayur di Pasar Pringgan berinisial BA.

Adapun BA adalah korban penusukan yang dilakukan preman berinisial BS.

Dalam kasus ini, korban BA dan pelaku BS saling lapor di Polsek Medan Baru.

Akibatnya, korban BA yang dilaporkan karena membela diri, malah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Pedagang Pasar di Medan Ditusuk Preman, Korban Malah Jadi Tersangka

Kasus itu kemudian ditarik ke Polrestabes Medan.

Dari Kapolsek, Kanit Reskrim hingga penyidiknya diperiksa dan berujung pada pencopotan Kanit Reskrim, Iptu Irwansyah Sitorus.

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan, keputusan itu dilakukan pada Senin (1/11/2021) malam.

Istri pamer uang hingga gaya hidup mewah

Kasus keempat melibatkan Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso.

Agus dicopot dari jabatannya karena video sang istri yang memamerkan uang arisan di media sosial TikTok.

Baca juga: Kapolres Tebing Tinggi yang Istrinya Pamer Uang di TikTok Dicopot, Kapolda Sumut: Tak Boleh Tampilkan Hedonisme

Kemudian kasus kelima melibatkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso dan Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan melanggar perintah Kapolri untuk tidak bergaya hidup mewah.

Sebagaimana dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 10 Tahun 2017 tentang Kepemilikan Barang yang Tergolong Mewah oleh Pegawai Negeri Polri.

"Itu tentang perintah atau petunjuk bagaimana anggota Polri dan keluarga Polri untuk tidak bergaya hidup mewah, untuk tidak menampilkan gaya hidup mewah. Ini terkait evaluasi lah,"  kata Hadi kepada wartawan, Selasa (2/11/2021). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com