Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Nunukan Turun tapi Angka Kematian Ibu dan Anak Meningkat

Kompas.com - 02/11/2021, 12:29 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sementara untuk penyebab kematian ibu, lebih pada kondisi pendarahan pascamelahirkan.

Para ibu mengalami stress. Di samping kondisi mereka yang harus berjuang dalam kondisi hamil, mereka juga harus melalui sejumlah prosedur pemeriksaan standar Covid-19 sebelum mendapat pelayanan inti.

"Para ibu yang meninggal lebih pada kondisi eklampsia yang memang rentan dan berakibat kematian. Kembali pada kendala geografis dan proses rujukan yang memakan banyak waktu di perjalanan juga," kata Soleh.

Baca juga: Kesenjangan Gender Tingkatkan Risiko Kematian Ibu Melahirkan hingga Kekerasan terhadap Perempuan

Kendala lain adalah kurangnya tenaga dokter di sekitar 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Nunukan.

Saat ini, hanya ada satu orang dokter di setiap Puskesmas. Dokter ini merangkap menjadi spesialis dan menangani UGD.

Sebaran yang tidak merata mengakibatkan kondisi pelayanan di Puskesmas sangat tidak maksimal.

Soleh menjelaskan, dengan jumlah penduduk Nunukan yang diasumsikan sekitar 200.000 jiwa, maka prosentasenya adalah setiap Puskesmas harus melayani 12.000 pasien.

"Kita memiliki 98 dokter dengan 26 dokter spesialis dan sisanya dokter umum. Sayangnya mereka terkonsentrasi di satu wilayah dan sebarannya tidak merata. Jadi ini menjadi catatan juga untuk pemerintah. Kita ada sekitar 21 Puskesmas, tapi tenaga dokter yang ditugaskan hanya 30. Idealnya setiap Puskesmas kalau mau efektif harus dua dokter, ini jadi catatan IDI," tegasnya.

Untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, dibutuhkan sebuah sarana yang layak seperti transportasi yang mengakomodir kebutuhan pasien di perjalanan.

Baca juga: Perawatan Saluran Cerna, Kunci Cegah Kematian Bayi Prematur

Masih kata Soleh, menangani dua pasien dengan kategori tersebut, butuh kehati-hatian dan berpacu dengan waktu sehingga tenaga dokter spesialis sangat menentukan nasib mereka.

"Penting untuk melihat kasus ini sebagai focus perhatian. Kita mencatat kekurangan dokter untuk Puskesmas padahal SDM-nya ada. Dan ketika seandainya mereka ditempatkan di wilayah tertentu, tolong Pemda bisa pastikan ada jaminan perlindungan hukum bagi mereka, ketersediaan fasilitas dan kesejahteraan para dokter," kata Soleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com