KOMPAS.com - Oknum petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika II A Yogyakarta diduga melakukan kekerasan dan penganiayaan kepada sejumlah warga binaan.
Hal itu terungkap setelah beberapa mantan warga binaan melapor ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sementara itu, Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Gusti Ayu Putu Suwardani mengaku belum mendapatkan laporan terkait hal tersebut.
Baca juga: Disiksa Petugas Lapas Narkotika Yogyakarta, Mantan Napi Melapor ke Ombudsman
Suwardani berjanji akan segera turun tangan menyelidiki laporan itu dan terus berkoordinasi dengan ORI.
"Kita akan komunikasi terlebih dahulu, lalu kita tindak lanjuti kalau memang ada seperti itu. Insya Allah kita tindak lanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku," jelas dia.
Baca juga: Penyelidikan Kasus Penemuan Sabu di Lapas Blitar Dihentikan, Ini Alasannya...
Salah satu mantan narapidana Lapas Narkotika II A Yogyakarta berinisial VT (35) menceritakan, pada April 2021 dirinya dan 12 orang dianiaya oknum pegawai lapas menggunakan selang.
Menurut VT, tindakan itu dilakukan meskipun warga binaan tak melakukan kesalahan.
Tak hanya itu, VT menyebutkan bahwa alasan petugas memukuli karena kedua belas orang itu merupakan residivis
"Begitu masuk, tanpa ada kesalahan dipukuli pakai selang, diinjak-injak pakai kabel," kata Vincentius saat ditemui awak media di kantor ORI DIY, Senin (1/11/2021).
Saat itu, kata VT, tak semua orang yang dianiaya adalah residivis.
Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Pedagang Korban Penganiayaan Jadi Tersangka | Menwa UNS Resmi Dibekukan
Penyiksaan yang dialami VT tak berhenti. Dirinya juga pernah dijebloskan ke sel kering. Saat itu dirinya mengaku kebingungan karena tiba-tiba dibawa ke sel tersebut.
"Tanpa alasan yang jelas saya dimasukkan ke sel kering, sel kering itu tidak bisa dibuka selama lima bulan," ungkap dia.
Baca juga: 275 Orang di Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19, Berawal dari Sipir Hilang Penciuman
Menurut VT, tindakan para oknum petugas lapas sudah diluar batas kemanusiaan.
Salah satunya saat warga binaan yang baru pertama kali masuk lapas akan ditelanjangi dan disiram air.
"Kita ditelanjangi, disiram pakai air dan itu dilihat oleh semua staf," sebut VT.
Baca juga: Terungkap, Gulai Ayam Pesanan Napi Berisi Sabu
VT juga menyoroti pelayanan kesehatan di lapas yang buruk. Akibatnya, salah satu warga binaan yang memiliki penyakit bawaan meninggal diduga karena kelalaian petugas.
"Dia sudah ada penyakit bawaan tapi kesehatannya tidak diperhatikan petugas. Dia ada penyakit paru, tapi tidak pernah dikeluarin, enggak pernah jemur, obatnya juga telat-telat. Cuma di RS beberapa hari dan balik ke lapas, dua hari meninggal," ungkap dia.
Lalu, selama mendekam di lapas, VT juga sering menyaksikan oknum petugas lapas sering mencari-cari kesalahan warga binaan dan menghukumnya.
"Kita enggak ada kesalahan tetapi tetap saja dicari-cari kesalahannya. Itu pemukulan hampir tiap hari, di blok juga jarang dibuka untuk kegiatan rohani," kata dia.
Baca juga: Tanpa Ada Kesalahan Dipukuli Pakai Selang, Diinjak-injak Pakai Kabel