Sementara, tempat penyimpanan vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar hanya mampu memberikan pendinginan pada suhu paling rendah minus 20 derajat Celsius.
"Begitu masuk ke vaksin refrigerator kami maka vaksin Pfizer itu harus digunakan paling lambat dalam satu bulan ke depan," terangnya.
Atas dasar itulah, Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar sementara tidak mengambil seluruh dosis vaksin Pfizer yang dialokasikan.
Bersama dengan vaksin Pfizer, kata Christine, vaksin AstraZeneca juga sedang dalam pengiriman menuju Kabupaten Blitar.
Baca juga: Sinovac Jadi Vaksin Pertama yang Terdaftar untuk Anak 6-11 Tahun, BPOM Jelaskan Keamanannya
Terkait preferensi masyarakat pada vaksin Sinovac, Christine menilai dibutuhkan edukasi ke masyarakat tentang pemahaman yang tidak benar tentang vaksin.
Menurutnya, pendapat sebagian besar masyarakat bahwa vaksin Sinovac memberikan efek samping yang lebih ringan bisa jadi ada benarnya.
Namun, lanjutnya, adanya warga yang mengaku mengalami efek samping seperti demam setelah disuntik vaksin selain Sinovac bisa jadi merupakan bukti adanya respons tubuh pada proses pembentukan kekebalan.
"Jadi pandangan masyarakat itu tidak berkaitan dengan efikasi yang dimiliki vaksin tertentu. Vaksin yang selama ini dihindari masyarakat terbukti justru memiliki efikasi yang tinggi," jelasnya.
Baca juga: Data Vaksinasi Pusat Berubah-ubah, Capaian Vaksin Remaja Kota Blitar Turun 9 Persen
Christine mengungkapkan bahwa sejumlah tenaga kesehatan melakukan uji laboratorium untuk mengukur kekebalan tubuh setelah mendapatkan suntikan vaksin booster Moderna.
"Hasilnya, kekebalan tubuhnya meningkat sekitar 40 kali lebih besar," kata dia.
Christine berharap ke depannya masyarakat memiliki pemahaman lebih baik lagi pada vaksin Covid-19 sehingga stok vaksin yang diterima daerah dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjangkau lebih banyak lagi sasaran.
Hingga Minggu (31/10/2021), cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Blitar 62,7 persen dari sasaran sebanyak 962.297 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.