Shela mengatakan, selama empat hari terakhir dilanda banjir, dia belum mendapatkan bantuan makanan.
Sementara di rumahnya tak bisa masak, dan listrik juga harus dipadamkan pihak PLN, karena berbahaya jika dihidupkan di tengah banjir.
"Sampai hari ini kami belum ada dapat bantuan apa-apa. Mungkin karena rumah kami paling jauh, jadi tak kebagian bantuan. Di rumah tempat kami mengungsi tak bisa masak, karena tak ada kompor gas," kata Shela.
Baca juga: Cerita Korban Banjir di Dumai, Air Datang Tiba-tiba hingga Tak Ada Barang yang Diselamatkan
Menurut Shela, kondisi serupa juga dirasakan beberapa keluarga korban banjir lainnya.
"Bukan saya saja yang tak dapat bantuan, keluarga saya yang banjir di depan juga tak dapat. Kemarin cuma tetangga saya dapat bantuan nasi bungkus," kata dia.
Pemerintah setempat sejauh ini hanya menyalurkan bantuan nasi bungkus ke rumah warga yang terdampak banjir.
Nasi dan lauk dimasak di tenda dapur umum di Kantor Kecamatan Dumai Selatan, kemudian diantarkan masing-masing oleh ketua RT ke rumah warga.
Baca juga: Sudah 3 Hari Banjir di Kota Dumai Belum Surut, Warga Nekat Keluar Cari Makan hingga Bekerja
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Amrizal Anara mengatakan, setiap hari korban banjir diberikan makan siang dan malam.
"Kita buat nasi bungkus 1.500 sehari untuk diberikan kepada warga kita yang terdampak banjir," sebut Amrizal kepada Kompas.com, Minggu.
Diberitakan sebelumnya, banjir melanda permukiman warga di empat kelurahan dan dua kecamatan di Kota Dumai, Riau.
BPBD Kota Dumai mencatat, warga yang terdampak banjir sebanyak 4.384 jiwa.
Pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum di tiga titik.
Selain itu, normalisasi banjir juga dilakukan dengan mengeruk sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.