Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kelurahan di Kota Madiun Terancam Banjir Kiriman dari Gunung Wilis

Kompas.com - 28/10/2021, 05:53 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Empat kelurahan di Kota Madiun terancam banjir kiriman dari Gunung Wilis saat musim penghujan tiba.

Terlebih BMKG memperingatkan adanya potensi bencana angin dan hujan lebat di Jawa Timur.

“Titik rawan (bencana) berada di daerah timur karena kiriman (banjir) dari Gunung Wilis ditambah luapan air dari Ponorogo dan Kabupaten Madiun bagian utara,” kata Wali Kota Madiun, Maidi, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Kasus Korupsi Pemotongan Honor THL PDAM Kota Madiun, Ini Tanggapan Dirut

Menurut Maidi, pengalaman musim hujan tahun lalu daerah timur di Kota Madiun rawan terkena banjir.

Untuk itu, tahun ini titik-titik rawan itu menjadi atensi pemantauan Pemkot Madiun agar tak lagi terdampak bencana banjir kiriman dari Gunung Wilis.

Untuk meminimalkan banjir kiriman dari Gunung Wilis, kata Maidi, Pemkot Madiun mengangkat sedimentasi sungai.

Tak hanya itu, pemerintah juga membersihkan tumpukan sampah yang menggunung di Sungai Bengawan Madiun.

“Pohon-pohon besar yang bawahnya sudah rapuh kami potong dan bersihkan semuanya,” jelas Maidi.

Baca juga: Hasil Otopsi ART yang Tewas di Madiun, Terdapat Bekas Pukulan Benda Tumpul di Kepala Korban

Maidi juga gencar menyosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

Selain itu, ia menginstruksikan petugas kebersihan tidak telat mengambil sampah di titik-titik pembuangan sampah warga.

“Jadi tim Dinas Lingkungan Hidup dan Perkim keliling jangan sampai sampah tidak segera diambil. Sampah-sampah yang ada di lingkungan hari itu harus diambil,” tutur Maidi.

Baca juga: Cara Unik Wali Kota Madiun Tentukan Sekda, Buat Jajak Pendapat di DPRD dan OPD


Terjunkan ratusan personel

Untuk mengantisipasi dampak bencana saat musim penghujan tiba, Pemkot Madiun menerjunkan 400 personel, dibantu oleh TNI dan Polri.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Jariyanto menyebutkan, ada empat kelurahan yang rawan terkena bencana banjir.

“Tahun ini titik rawan bencana ada empat kelurahan. Mulai dari Pilangbango, Rejomulyo, Kelun, dan Tawangrejo,” kata Jariyanto.

Baca juga: Honor THL PDAM Disunat Oknum, Wali Kota Madiun: Kasihan Wong Cilik Kok Digitukan

Jariyanto mengatakan, empat kelurahan berada pada kondisi kontur geografisnya rendah. Dengan demikian lebih rawan terjadi banjir dan angin besar.

Hanya saja daerah terdampak bencana hanya menjadi wilayah banjir lewatan saja lantaran daerah sekitarnya lebih tinggi posisi geografisnya.

Biasanya bencana banjir akan terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Madiun berlangsung lebih dari lima jam.

Terakhir tahun 2019, tiga kelurahan terkena dampak banjir karena hujan yang berlangung lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com