Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honor THL PDAM Disunat Oknum, Wali Kota Madiun: Kasihan Wong Cilik Kok Digitukan

Kompas.com - 26/10/2021, 20:24 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun Maidi mendukung upaya jaksa menyidik dugaan korupsi penyunatan honor tenaga harian lepas (THL) di PDAM Kota Madiun.

Mantan Sekda Kota Madiun ini pun merasa iba lantaran THL sebagai pekerja kecil harus jadi menjadi korban penyunatan honor oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di PDAM Kota Madiun.

“Kasihan wong cilik (pegawai kecil seperti THL) kok digitukan,” ujar Maidi, Selasa (26/10/2021) siang.

Maidi menegaskan, akan memberikan sanksi tegas kepada bagi siapapun yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: Balita di Kota Batu Alami Luka Bakar akibat Dianiaya Calon Ayah Tiri

Sanksi yang diberikan berdasarkan dari tingkat kesalahannya. Bila berat maka bisa dilakukan pemecatan.

“Ya jelas (diberi sanksi). Sanksinya dilihat dari tingkat kesalahannya. Kalau berat maka berat juga sanksinya,” ungkap Maidi.

Hanya saja, untuk menjatuhkan sanksi, kata Maidi, Pemkot Madiun menunggu hasil penyidikan yang sementara dilakukan Kejari Kota Madiun.

Dari penyidikan itu akan diketahui siapa yang memotong honor untuk THL.

Selain itu, akan terungkap aliran uang hasil penyunatan itu ke siapa saja.

“Kami tunggu hasilnya yang dipotong itu siapa kemudian duite dinggo opo (uangnya dipakai untuk apa),” ujar Maidi.

Bagi Maidi bila dalam penyidikan ditemukan penyalahgunaan kewenangan maka persoalan itu benar adanya.

Untuk memastikan dugaan korupsi yang terjadi di PDAM, maka Pemkot Madiun akan menunggu hasil penyidikan dari Kejari Kota Madiun.

“Kami tunggu (hasil penyidikan jaksa). Kalau itu bukan haknya lalu menyalahgunakan kewenangan yang jelas kena masalah. Makanya kami tunggu hasil dari kejaksaan,” ujar Maidi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com