YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai membuka semua sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Hal ini seiring dengan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 2.
Ada 190 sekolah yang sudah menerapkan PTM terbatas.
Baca juga: 8 Siswa dan Seorang Guru SD di Bantul Positif Covid-19, PTM Dihentikan
Sekarang semua sekolah sudah diperbolehkan menjalankan PTM terbatas ditambah lagi vaksinasi untuk pelajar sudah sebesar 94 persen dosis pertama, untuk dosis kedua sebesar 53 persen.
"Tingkat SMA/SMK sebanyak 386-an sekolah mulai ptm terbatas sejak tanggal 19 Oktober 2021. Vaksinasi pelajar di DIY sekarang sudah mencapai 94 persen vaksin dosis pertama dan 53 persen dosis ke dua," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021).
Dalam menggelar PTM terbatas, sekolah wajib memenuhi beberapa persyaratan, seperti maksimal kapasitas sebanyak 50 persen untuk tingkat SMA atau SMK, lalu untuk SLB sebanyak 62 persen.
"Level 2 dan 3 itu sama di Ingub (Instruksi Gubernur DIY) dan Mendagri sama, maksimal 50 persen seperti kemarin dan 62 persen untuk SLB atau maksimal 5 orang dalam satu kelas," jelas dia.
Baca juga: 14 Siswa Kota Bandung Positif Covid-19 Saat Tes Acak PTM di Sekolahnya
Sekolah juga diperbolehkan untuk menambah jam pelajaran di sekolah, tetapi tetap dibatasi maksimal 3 hingga 4 jam dalam satu hari.
"Normalnya kan satu jam pelajaran itu 45 menit sekarang jadi berkurang, tentunya kalau ada materi yang cukup dengan daring ya daring dulu. Tergantung sekolah masing-masing," jelas dia.
Untuk mencegah terjadinya penularan di setiap kelas, nanti dipilih dua siswa sebagai agen perubahan perilaku.
Agen perubahan perilaku ini akan dibekali oleh tim penebalan nakes, dan bertugas mengingatkan teman-temannya untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Kita imbau sekolah tingkat SMA dan SMK ini memilih dua siswa tiap kelas untuk agen perubahan perilaku, yang dibekali oleh tim penebalan nakes. Tugasnya untuk memberikan pengetahuan, mengingatkan teman-teman, semacam kader prokes," jelas dia.
Pemilihan kader prokes dilakukan oleh sekolah masing-masing, pelatihan dilakukan secara daring dan juga tatap muka.
Baca juga: Gibran Minta Sekolah Aman dari Covid-19 Tetap Lanjutkan PTM Terbatas
"Jadi, setiap kelas ada yang mengingatkan teman-temannya sebagai agen perubahan perilaku," imbuh Didik.
Langkah pencegahan lainnya Disdikpora DIY, akan melakukan screening di tiap-tiap sekolah untuk melihat kemungkinan terjadinya penularan di tingkat sekolah.
Pemeriksaan nanti dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan DIY.
"Semoga kita nihil, tidak ada klaster di tingkat sekolah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.