Salendra awalnya membuat konten YouTube seorang diri. Tapi, kini dia sudah memiliki tim.
Awalnya ada lima orang anggota, namun kini tinggal empat orang yang membuat video di lapangan.
"Tim kita ada di Desa Tambak, Sering, Kerinci, Kandis, Danau Buatan, dan di Sungai Siak buat saya sendiri. Tapi, kalau yang di Kerinci abangnya sibuk kerja, jadi enggak bisa lagi buat konten," kata Salendra.
Tiga orang anggotanya dibekali dengan kamera go pro. Mereka mengikuti nelayan-nelayan tradisional pada saat melihat perangkap ikan.
Baca juga: Polisi Sebut Ada 760 Konten Provokatif di Kanal YouTube Milik Direktur TV Swasta
Salendra mengabiskan modal untuk membuat konten video sekitar Rp 50 juta. Anggaran itu diperuntukkan membeli kamera dan perlengkapan lainnya.
Setiap video yang diambil oleh timnya, akan diedit sendiri oleh Salendra.
"Kalau ngedit video paling cepat tiga jam, paling lama enam jam. Saya kadang upload video sekali dalam tiga hari," sebut Salendra.
Salendra mengaku bisa memberikan gaji Rp 2 juta per bulan kepada timnya.
Namun, jika ada penghasilan yang lebih, akan diberikan bonus.
Selain itu, ada juga buat menyantuni anak yatim, serta memberikan sebagian rezeki kepada nelayan tradisional yang kegiatannya direkam untuk konten.
Baca juga: Bikin Kanal YouTube dengan Tessy, Nunung Bilang untuk Pemasukan
Selama pembuatan konten, Salendra mengaku tidak semuanya berjalan mulus.
Misalnya, pada saat mancing ikan atau udang, dia kerap kali diteror ular atau buaya.
Sebab, beberapa lokasi mancing yang didatanginya memang berada di sarang buaya atau ular.
"Kita mancing kan ada ke pedalaman masuk hutan. Risikonya besar, kadang ada ular dan ada ketemu buaya juga di sungai. Apalagi, kalau mancing malam itu ular kejar cahaya senter," cerita Salendra.
Namun, rintangan itu harus ia lalu untuk mendapatkan konten yang bagus dan menarik untuk ditonton publik.
Baca juga: Unggah Petualangan dan Musik di YouTube, Erfix Raih Rp 10 Juta Per Bulan
Menurut Salendra, kunci untuk menjadi YouTuber sukses adalah konsisten.
"Kuncinya adalah konsisten. Upload terus konten video yang bermanfaat. Gambarnya harus bagus. Dan, Alhamdulillah video yang kita bikin lumayan banyak yang menonton," ungkap Salendra.
Dirinya mengaku akan terus membuat konten video YouTube yang berkaitan dengan penangkapan ikan.
Saat ini, Salendra lebih banyak membuat konten memancing udang gala di Sungai Siak.
"Yang jelas kita bikin video mancing tradisional. Menangkap ikan dengan cara tradisional, itu lebih baik. Saya harap tidak ada oknum-oknum yang menangkap ikan dengan cara diracun maupun disetrum. Karena itu adalah perbuatan yang merusak alam," ujar Salendra.
Salendra menambahkan, selain dapat uang dari YouTube, dirinya juga mengaku berpenghasilan dari upload video di Facebook.
"Selain YouTube, saya upload video di Facebook juga. Kalau di Facebook ngeri, dalam sehari sampai 100 ribu yang nonton. Jadi, alhamdulillah, hasil dari Facebook lumayan besar juga," tutup Salendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.