Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Salendra, YouTuber di Pekanbaru, Berawal Hobi Mancing hingga Kini Bisa Menggaji Tim

Kompas.com - 20/10/2021, 12:44 WIB
Idon Tanjung,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Berawal dari hobi memancing ikan, pemuda asal Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau bernama Salendra (38) memutuskan terjun menjadi seorang YouTuber.

Kini hobinya berbuah manis. Salendra mampu meraup jutaan rupiah per bulan untuk menghidupi anak dan istrinya.

Dia juga bisa menggaji sejumlah orang yang menjadi timnya.

Baca juga: Unggah Petualangan dan Musik di YouTube, Erfix Raih Rp 10 Juta Per Bulan

Cari ikan sejak kecil

Ilustrasi memancingShutterstock Ilustrasi memancing

Sejak lahir di Kabupaten Bengkalis, Riau, pria 38 tahun ini sudah sering ikut kakeknya mencari ikan ke laut.

Menginjak usia remaja, ia memutuskan merantau ke Kota Pekanbaru, ibu kota Bumi Lancang Kuning.

Salendra menikah dan dikaruniai anak.

Pria tersebut mulai menekuni YouTube sejak 22 Oktober 2017 silam. Channel YouTube miliknya bernama Salendra Vj. 

"Saya mulai upload video konten mancing ikan 18 Juli 2019," kata Salendra ketika berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (20/10/2021).

Sampai saat ini, sudah 171 video konten aktivitas memancing yang sudah dibuatnya.

Beberapa video tersebut antara lain mancing, angkat bubu ikan, menombak ikan, hingga bermalam di hutan.

Sejak dibuat empat tahun lalu, akun YouTube Salendra kini memiliki 101.000 subscriber.

Baca juga: Cerita YouTuber Phesi Esterju, Editing Video Sederhana Bisa Dapatkan 555.000 Subscriber, Ini Rahasianya

 

Ilustrasi media sosial (ipopba)KOMPAS.COM/ Ilustrasi media sosial (ipopba)
Bagikan video di media sosial

Perjuangannya mendapatkan subscriber ternyata tak mudah.

Salendra mengajak teman-teman dekatnya dan membagikan video di media sosialnya.

Perlahan ia berusaha menambah subscriber dari konten-konten yang menarik seputar penangkapan ikan di sungai.

"Saya kalau ketemu kawan, saya ambil handphone-nya lalu saya subscribe YouTube saya," ujar Salendra seraya tertawa.

Salendra mengaku baru menerima hasil dari YouTube setelah enam bulan sejak menggungah video pertama.

"Selama enam bulan bikin konten, belum ada dapat uang. Namun, saya akhirnya diterima oleh YouTube. Jadi, bukan langsung diterima terus dapat uang gitu, enggak bisa. Minimal 1.000 subscriber, dan minimal jam tontonnya 4.000 lebih. Itu yang harus dipenuhi," ucap Salendra.

Baca juga: Baim Wong Tetap Bersyukur walau Subscribers YouTube-nya Berkurang karena Kakek Suhud

Raup jutaan rupiah per bulan

Ilustrasi Youtube.Cnet Ilustrasi Youtube.

Gaji pertama dari YouTube yang ia terima sebesar Rp 10 juta.

"Kalau sekarang penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan. Alhamdulillah, cukup buat biaya istri dan anak-anak. Usaha lain ada buka ponsel kecil-kecilan," akui Salendra.

Salendra menceritakan, capaiannya tak lepas dari peran temannya yang juga seorang Youtuber.

Dia bercerita, bertemu dengan temannya seorang YouTuber asal Bangka Belitung, dua bulan sebelum membuat konten.

Salendra pun merasa tertarik membuat konten video. Sebab, selama lajang Salendra hobi memancing ikan maupun udang di Danau Buatan di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

Niat awalnya membuat video untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan selama mencari ikan.

"Awal upload video mancing, itu banyak sekali yang nonton. Saya pun jadi makin semangat buat konten," ujar Salendra.

Baca juga: 5 YouTuber yang Pernah Tuai Kontroversi karena Konten YouTube

Masuk ke pedalaman

Salendra membeli kamera go pro untuk merekam video kegiatannya.

Ia kemudian masuk ke pedalaman di wilayah Kecamatan Kerinci, Kecamatan Langgam di Kabupaten Pelalawan, Riau, mencari sungai lokasi mancing yang banyak ikan.

Selain mancing ikan, Salendra juga hobi memancing udang gala.

"Semua yang berkaitan dengan mencari ikan saya hobi, dan saya buat konten video. Kadang saya ke pedalaman di Kerinci, Langgam, Kandis, Sungai Siak dan Danau Buatan," sebut Salendra.

Selain video dirinya sedang mancing, Salendra juga membuat konten ketika nelayan di pedalaman mengangkat bubu ikan, di Desa Tambak, Kecamatan Langgam.

Baca juga: Fakta Penangkapan Direktur TV Swasta, Disebut Sebarkan Konten Provokatif di YouTube dan Raup Untung Miliaran

Dia ikut langsung dengan nelayan tradisional setempat saat menangkap ikan.

Ternyata, konten video saat nelayan angkat bubu cukup banyak penontonnya, bahkan mencapai 781.000 kali.

"Di Desa Tambak itu ada nelayan yang pasang bubu. Setiap kali angkat bubu banyak dapat ikan baung, itulah yang saya buat konten. Banyak sekali yang nonton," ujar Salendra.

Video lain, yakni saat nelayan tradisional mengangkat perangkap ikan dengan hasil yang begitu banyak, yang ditemani seekor kucing jinak.

Penonton video yang diunggah empat bulan yang lalu, itu mencapai satu juta kali.

"Itu mungkin karena ada seekor kucing yang selalu ikut dengan nelayan pergi melihat perangkap ikan," kata Salendra.

Baca juga: Alasan Baim Wong Suka Bagi-bagi Uang, Subscriber YouTube Berkurang karena Viral Marahi Kakek Suhud

 

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video
Rekrut dan gaji tim

Salendra awalnya membuat konten YouTube seorang diri. Tapi, kini dia sudah memiliki tim.

Awalnya ada lima orang anggota, namun kini tinggal empat orang yang membuat video di lapangan.

"Tim kita ada di Desa Tambak, Sering, Kerinci, Kandis, Danau Buatan, dan di Sungai Siak buat saya sendiri. Tapi, kalau yang di Kerinci abangnya sibuk kerja, jadi enggak bisa lagi buat konten," kata Salendra.

Tiga orang anggotanya dibekali dengan kamera go pro. Mereka mengikuti nelayan-nelayan tradisional pada saat melihat perangkap ikan.

Baca juga: Polisi Sebut Ada 760 Konten Provokatif di Kanal YouTube Milik Direktur TV Swasta

Salendra mengabiskan modal untuk membuat konten video sekitar Rp 50 juta. Anggaran itu diperuntukkan membeli kamera dan perlengkapan lainnya.

Setiap video yang diambil oleh timnya, akan diedit sendiri oleh Salendra.

"Kalau ngedit video paling cepat tiga jam, paling lama enam jam. Saya kadang upload video sekali dalam tiga hari," sebut Salendra.

Salendra mengaku bisa memberikan gaji Rp 2 juta per bulan kepada timnya.

Namun, jika ada penghasilan yang lebih, akan diberikan bonus.

Selain itu, ada juga buat menyantuni anak yatim, serta memberikan sebagian rezeki kepada nelayan tradisional yang kegiatannya direkam untuk konten.

Baca juga: Bikin Kanal YouTube dengan Tessy, Nunung Bilang untuk Pemasukan

Konsisten jadi kunci

Selama pembuatan konten, Salendra mengaku tidak semuanya berjalan mulus.

Misalnya, pada saat mancing ikan atau udang, dia kerap kali diteror ular atau buaya.

Sebab, beberapa lokasi mancing yang didatanginya memang berada di sarang buaya atau ular.

"Kita mancing kan ada ke pedalaman masuk hutan. Risikonya besar, kadang ada ular dan ada ketemu buaya juga di sungai. Apalagi, kalau mancing malam itu ular kejar cahaya senter," cerita Salendra.

Namun, rintangan itu harus ia lalu untuk mendapatkan konten yang bagus dan menarik untuk ditonton publik.

Baca juga: Unggah Petualangan dan Musik di YouTube, Erfix Raih Rp 10 Juta Per Bulan

Menurut Salendra, kunci untuk menjadi YouTuber sukses adalah konsisten.

"Kuncinya adalah konsisten. Upload terus konten video yang bermanfaat. Gambarnya harus bagus. Dan, Alhamdulillah video yang kita bikin lumayan banyak yang menonton," ungkap Salendra.

Dirinya mengaku akan terus membuat konten video YouTube yang berkaitan dengan penangkapan ikan.

Saat ini, Salendra lebih banyak membuat konten memancing udang gala di Sungai Siak.

"Yang jelas kita bikin video mancing tradisional. Menangkap ikan dengan cara tradisional, itu lebih baik. Saya harap tidak ada oknum-oknum yang menangkap ikan dengan cara diracun maupun disetrum. Karena itu adalah perbuatan yang merusak alam," ujar Salendra.

Salendra menambahkan, selain dapat uang dari YouTube, dirinya juga mengaku berpenghasilan dari upload video di Facebook.

"Selain YouTube, saya upload video di Facebook juga. Kalau di Facebook ngeri, dalam sehari sampai 100 ribu yang nonton. Jadi, alhamdulillah, hasil dari Facebook lumayan besar juga," tutup Salendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com