KOMPAS.com - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diperingati setiap 12 Rabiul Awal. Untuk tahun ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada hari Selasa (19/10/2021).
Tradsi Maulid Nabi tak bisa dilepaskan dari makanan khas. Seperti ketupat sumpil berbahan dasar beras yang dimasak oleh masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Sementara di Banyuwangi, Jawa Timur, masyarakat memiliki tradisi endog-endogan yakni telur rebus yang dihias lalu diarak keliling kampung.
Setelah acara, telur rebus tersebut akan dibagikan ke masyarakat.
Baca juga: 7 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, Ada Weh-wehan hingga Masak Nasi Suci Ulam Sari
Berikut 7 kuliner khas Maulid di beberapa wilayah di Tanah Air:
Yang membedakannya adalah sumpil dibungkus dengan daun bambu dan berbentul limas segitiga.
Saat disajikan, sumpil biasanya dimakan dengan sambal kelapa.
Ketupat sumpil adalah bagian dari tradisi weh-wehan yang dilakukan masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Saat Maulid Nabi, masyarakat akan saling mengirim makanan dan salah satunya adal ketupat sumpil.
Baca juga: Weh-wehan, Cara Warga Kendal Peringati Maulid Nabi Muhammad
Menurut Traveling Chef Wira Hardiyansyah, sumpil sebenarnya diadopsi dari kepercayaan sebelum Islam datang ke Pulau Jawa.
“Bentuknya yang segitiga itu konsep yang mirip dengan Islam. Konsep Tuhan dan alam sekitar," jelas Wira ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/10/2020). "Kemudian diadopsi menjadi Habluminannas (hubungan sesama manusia) dan Habluminallah (hubungan manusia dengan Tuhan,” kata dia.
Tradisi ini dipercaya masyarakat sudah ada sejak zaman dahulu. Kala itu tradisi ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga.
Baca juga: Ketupat Sumpil, Simbol Hubungan Tuhan dan Manusia dalam Perayaan Maulid Nabi
Dalam bahasa Indonesia, endog berarti telur. Saat tradisi tersebut digelar, masyarakat akan mengarak telur rebus yang dihias dan kemudian dibagikan ke masyarakat sekitar.