KENDAL, KOMPAS.com- Warga Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, punya cara tersendiri dalam menyambut hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad shalallaahu 'alayhi wasallam.
Mereka melakukan tradisi weh-wehan atau ketuin yaitu saling menukar makanan antartetangga.
Nur Fatoni, warga Kaliwungu, menyebutkan tradisi ini sudah dijalankan sejak puluhan tahun silam.
Baca juga: Rayakan Maulid Nabi, Polres Pacitan Beri Hadiah kepada Warga Bernama Muhammad
Awalnya, weh-wehan hanya dilakukan oleh warga Desa Krajan Kulon dan Desa Kutoharjo, Kaliwungu.
Belakangan kebiasaan ini meluas ke seluruh kecamatan.
“Ulama di Kaliwungu ini memperingati kelahiran Nabi Muhammad dengan saling berbagi dan memberi makanan kepada sesama warga. Kemudian berkembang ke desa-desa lain di Kaliwungu hingga sekarang,” kata Fatoni yang juga Kepala Desa Nolokerto, Kaliwungu, Selasa (19/10/2021).
Antropolog Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Ibnu Fikri menjelaskan, tradisi weh-wehan sudah dijalankan masyarakat selama ratusan tahun.
Baca juga: Perayaan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta Digelar Sedehana, Tanpa Gunungan dan Arak-arakan Prajurit
Awalnya dari salah satu penyebar agama Islam di Kaliwungu, Kiai Haji Asyari atau Kiai Guru, memulai dengan memberi makanan kepada masyarakat kampung pesantren sebagai wujud kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.