Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekan Solar Bersubsidi Langka di Madiun, Sopir Truk: Kadang Antre sampai 2 Jam

Kompas.com - 19/10/2021, 19:25 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Tak menyerah mencari solar, Sumarno warga Desa Uteran, Kecamatan Geger itu kembali ke SPBU Sangen.

Namun setibanya di SPBU Sangem, antrean sudah panjang. 

Melihat panjangnya antrean, Sumarno mengaku pasrah apakah dirinya bisa mendapatkan solar atau sebaliknya. 

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Landa Madiun, 3 Rumah Roboh

Sementara itu Andri, seorang pengemudi truk yang mengantre di SPBU mengaku kelangkaan solar bersubsidi di Madiun sudah terjadi sejak pekan lalu. 

Untuk mendapatkan solar, dia harus mengantre lama. Tak hanya itu, bila kehabisan harus mencari di SPBU lain

"Terkadang harus antre sampai dua jam," jelas Andri.

Kelangkaan solar bersubsidi menjadikan usahanya merugi. Terlebih usahanya banyak mengandalkan angkutan kendaraan yang berbahan bakar solar. 

Bila dipaksa membeli solar non subsidi maka usahanya tidak akan meraup untung. 

Andri berharap pemerintah tidak membatasi ketersediaan solar bersubsidi. Dengan demikian warga yang memiliki usaha kecil dan bergantung pada solar bersubsidi tidak merugi.

Baca juga: Pemkot Madiun Gelar Vaksinasi di Pasar, Sasar Pedagang dan Pengunjung, Warga Luar Daerah Boleh Ikut

Dua pekan 

Pengawas SPBU Sangen, Mahendra menyatakan, kondisi antrean kendaraan untuk mendapatkan solar bersubsidi sudah berlangsung dua pekan.

Ia tidak mengetahui alasan banyak warga mengantre membeli solar di SPBU Sangen. 

"Mungkin di SPBU lain kosong. Makanya pada larinya ke sini,” kata Mahendra.

Padahal jatah solar untuk SPBU Sangen tidak berkurang. Setiap hari Pertamina memberikan stok 8.000 liter solar di tempatnya. 

Bagi petani yang membeli solar diijinkan dengan jatah maksimal 60 liter per hari.

Selain itu petani wajib membawa surat rekomendasi dari dinas terkait sebagai penerima solar bersubsidi.

Pengawas SPBU Sangen lainnya, Edi menambahkan, permintaan solar sangat tinggi lantaran saat ini masa tanam bagi petani.

Kondisi itu menjadikan para petani ini membutuhkan solar untuk kebutuhan bahan bakar mesin diesel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com