Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekan Solar Bersubsidi Langka di Madiun, Sopir Truk: Kadang Antre sampai 2 Jam

Kompas.com - 19/10/2021, 19:25 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Dua pekan terakhir Madiun dilanda kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.

Untuk mendapatkan beberapa liter solar, warga terpaksa harus mengantre hingga berjam-jam. 

Baca juga: Atletnya Raih Medali di Pon XX Papua, Pemkot Madiun Beri Bonus, Biaya Kuliah, hingga Pekerjaan

Pemandangan kelangkaan solar salah satunya terlihat dari banyaknya antrean kendaraan di SPBU Jalan Madiun-Ponorogo, Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Selasa (19/10/2021).

Tidak hanya kendaraan bermotor roda empat atau roda enam saja yang mengantre di SPBU, beberapa petani juga terlihat antre membeli solar dengan membawa jeriken.

Di SPBU tersebut, antrean kendaraan mengular hingga mencapai 100 meter dan sampai ke akses keluar area SPBU. 

Untuk mendapatkan solar, para petani harus rela berangkat selepas subuh. Mereka harus mengecek ketersediaan solar beberapa SPBU sebelum mengantre. 

"Tadi saya berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 pagi. Lantaran disini (SPBU Sangen) masih kosong saya mencari di SPBU lain," ungkap Sumarno. 

Namun, saat mencari di dua SPBU di Madiun lain tidak tersedia solar bersubsidi. 

Baca juga: SD, SMP dan SMA di Kota Madiun Sudah PTM, TK Tunggu Zona Hijau

Tak menyerah mencari solar, Sumarno warga Desa Uteran, Kecamatan Geger itu kembali ke SPBU Sangen.

Namun setibanya di SPBU Sangem, antrean sudah panjang. 

Melihat panjangnya antrean, Sumarno mengaku pasrah apakah dirinya bisa mendapatkan solar atau sebaliknya. 

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Landa Madiun, 3 Rumah Roboh

Sementara itu Andri, seorang pengemudi truk yang mengantre di SPBU mengaku kelangkaan solar bersubsidi di Madiun sudah terjadi sejak pekan lalu. 

Untuk mendapatkan solar, dia harus mengantre lama. Tak hanya itu, bila kehabisan harus mencari di SPBU lain

"Terkadang harus antre sampai dua jam," jelas Andri.

Kelangkaan solar bersubsidi menjadikan usahanya merugi. Terlebih usahanya banyak mengandalkan angkutan kendaraan yang berbahan bakar solar. 

Bila dipaksa membeli solar non subsidi maka usahanya tidak akan meraup untung. 

Andri berharap pemerintah tidak membatasi ketersediaan solar bersubsidi. Dengan demikian warga yang memiliki usaha kecil dan bergantung pada solar bersubsidi tidak merugi.

Baca juga: Pemkot Madiun Gelar Vaksinasi di Pasar, Sasar Pedagang dan Pengunjung, Warga Luar Daerah Boleh Ikut

Dua pekan 

Pengawas SPBU Sangen, Mahendra menyatakan, kondisi antrean kendaraan untuk mendapatkan solar bersubsidi sudah berlangsung dua pekan.

Ia tidak mengetahui alasan banyak warga mengantre membeli solar di SPBU Sangen. 

"Mungkin di SPBU lain kosong. Makanya pada larinya ke sini,” kata Mahendra.

Padahal jatah solar untuk SPBU Sangen tidak berkurang. Setiap hari Pertamina memberikan stok 8.000 liter solar di tempatnya. 

Bagi petani yang membeli solar diijinkan dengan jatah maksimal 60 liter per hari.

Selain itu petani wajib membawa surat rekomendasi dari dinas terkait sebagai penerima solar bersubsidi.

Pengawas SPBU Sangen lainnya, Edi menambahkan, permintaan solar sangat tinggi lantaran saat ini masa tanam bagi petani.

Kondisi itu menjadikan para petani ini membutuhkan solar untuk kebutuhan bahan bakar mesin diesel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Anggota Satpol PP Diadang dan Ditembak KKB di Oksibil, Sebut Selamat karena Senjata Gagal Meletus

Cerita Anggota Satpol PP Diadang dan Ditembak KKB di Oksibil, Sebut Selamat karena Senjata Gagal Meletus

Regional
12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

12 Orang Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Tanjung Balai

Regional
Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Di Balik Kasus Siswi SMK di NTT Gantung Diri Diduga Malu Foto Pribadi Tersebar

Regional
Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Lahan Gambut Terbakar di Kampar, Memperparah Kabut Asap Karhutla

Regional
Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Kronologi Kecelakaan Mobil Damkar di Bima dan Tewaskan 2 Petugas

Regional
Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Jatuh dari Motor, Kapolsek Geyer Grobogan Meninggal Dunia

Regional
Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Polisi Tangkap 1 Orang Pelaku Tawuran yang Bikin Resah Warga Ponorogo

Regional
5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

5 Warga Jambi Tenggelam di Sungai Batanghari, 2 Selamat dan 3 Hilang

Regional
Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Mobil Damkar Terguling di Kota Bima, 2 Petugas Tewas dan 1 Terluka

Regional
Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Jambi Darurat Asap, Pemerintah Tutup Semua Sekolah Selama 3 Hari

Regional
Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Kisah Pilu Siswi SMA di NTT Bunuh Diri karena Malu Foto Pribadinya Tersebar di Medsos

Regional
Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Temui Gus Najih, Anies Baswedan: Saya Mohon Doa dan Petunjuk

Regional
Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Sopir di NTT Dibunuh OTK Saat Bantu Pasang Listrik di Rumah Warga

Regional
Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Bukan Penculikan, Ini Kesaksian Perempuan yang Teriak Minta Tolong dari Dalam Mobil

Regional
Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Aktivitas Penerbangan di Bandara Pekanbaru Terhambat akibat Kabut Asap Karhutla

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com