Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Polemik Banteng Vs Celeng, Jekek: Jadi Pembelajaran Politik yang Sehat

Kompas.com - 19/10/2021, 08:57 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, polemik banteng vs celeng harus menjadi media pembelajaran politik yang sehat bagi seluruh kader.

Pasalnya, untuk berpolitik sehat seluruh kader seharusnya memiliki kedisiplinan, ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan internal PDI-P.

“Ini (polemik banteng vs celeng) seharus menjadi media pembelajaran politik yang sehat. Politik yang sehat itu seperti apa. Politik yang memiliki ketaatan, kepatuhan, dan kedisiplinan terhadap aturan internal partai berupa AD/ART dan produk turunannya,” ujar pria yang akrab disapa Jekek kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Buntut Banteng Vs Celeng, Ketua Seknas Ganjar Indonesia Diperingatkan DPP PDI-P

Tak hanya itu, pria yang menjabat Bupati Wonogiri ini mengungkapkan, polemik benteng vs celeng juga harus menjadi sarana instropeksi berpartai yang baik itu seperti apa.

Menurut Jekek, untuk berpolitik baik harus berangkat dari kesadaran pikir bahwa bergabung dalam satu organisasi politik harus menghasilkan satu sikap tindakan politik yang mencerminkan kedisiplinan.

Jekek menuturkan, seluruh kader dan jajaran PDI-P Wonogiri sepakat untuk disiplin terhadap ketentuan yang dikeluarkan internal partai. Bagi Jekek, benteng vs celeng tidak perlu dipolemikan lagi.

Terlebih aturan di PDI-P sudah jelas, seluruh kader dilarang mendeklarasikan calon presiden (capres) mendahului keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Tidak harus jadi polemik. Wong aturannya jelas kok. DPP PDI-P mengeluarkan instruksi tertanggal 25 Agustus 2021 yang intinya melarang untuk organisasi partai, kader, ataupun simpatisan PDI-P untuk mendeklarasikan dukungan capres,” ujar Jekek.

Menurut Jekek, bila seorang kader bicara atas nama pribadi namun mendukung capres tertentu dinilai tidak segaris dengan partai.

Baca juga: Muncul Istilah Celeng Bagi Kader PDIP Dukung Dirinya Jadi Capres, Ini Respons Ganjar

Apalagi pribadi tersebut sebelumnya sudah resmi bergabung dengan partai yang di dalamnya terdapat aturan yang harus ditaati.

“Kebebasan berpikir bebas. Tetapi dalam berucap dan bertindak harus ada kedisiplinan terhadap aturan organisasi,” jelas Jekek.

Terkait kader partai dicalonkan pihak lain kemudian hadir dalam deklarasi pencalonan, Jekek mengatakan hal itu berpulang pada masing-masing pihak.

Kalau mau beresiko pihak lain dipersilakan, namun ada konsekuensi politik yang harus ditanggung sendiri.

“Kalau masih menjunjung marwah PDI-P dan punya ketaatan pada organisasi ya mohon maaf. Menurut kami orang berorganisasi harus punya kesadaran terhadap aturan organisasinya,” ungkap Jekek.

Sebelum merekomendasikan capres tertentu, Jekek mengatakan DPP akan menggodok calon-calon dengan berbagai indikator elektabilitas, popularitas, integritas, kinerja dan aspek-aspek lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com