Ketika pertama kali mengungkap ide untuk mengubah mobil dengan transmisi manual miliknya, sehingga nyaman untuk dikemudikan sendiri, Wasil sempat ditertawakan banyak orang.
Bahkan, ada yang mengaku tidak percaya bila Wasil nantinya mampu melakukan modifikasi.
"Orang-orang awalnya ya banyak yang tidak percaya, mereka rata-rata ngomong opo yo iso (apakah bisa). Sebab mereka menilai, ini mobil manual dan bukan model matic (automatic). Tapi Alhamdulillah, saya mampu membuktikannya," kata Wasil.
Wasil bekerja keras untuk dapat membuktikan idenya, dan sekaligus membantah nyinyiran orang.
Dengan pekerjaan modifikasi dilakukannya sendiri, tanpa melibatkan pihak atau orang lain. Karena Wasil yakin, ide tersebut bisa diaplikasi untuk mobil yang menggunakan transmisi manual.
"Saya buatnya kemarin itu habis sekitar Rp6 juta, karena belum tahu polanya dan masih eksperimen. Tapi kalau sekarang disuruh buat lagi, ya paling habis Rp600 ribu untuk beli bahan-bahannya," tutur Wasil.
Dengan keberhasilan Wasil membuktikan ide yang diusung, dirinya mengaku tidak lagi ada orang yang nyinyir.
Bahkan, rata-rata orang yang melihat memberikan pujian dan salut atas kreativitas yang ditunjukkan oleh Wasil, yang berhasil memodifikasi mobil dengan transmisi manual cukup nyaman untuk dikendarai oleh para penyandang disabilitas.
Tidak hanya orang lain, tapi pihak keluarga awalnya juga sempat menentang ide Wasil untuk memodifikasi kemudi berikut komponen pendukungnya.
"Keluarga awalnya ya ketakutan, khawatir terjadi sesuatu di jalan, dengan menyarankan agar memakai bantuan sopir saja. Tapi saya tetap bersikeras, hingga akhirnya berhasil membuktikan jika ini aman dan tidak seperti yang dibayangkan," ucap Wasil.
Wasil mengaku, sudah membawa mobil miliknya yang dilakukan modifikasi tersebut mengunjungi beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Termasuk, mengajak serta keluarga menumpang dalam mobil dengan disopiri oleh Wasil sendiri.
"Sudah pernah saya pakai ke Solo, Madura, Yogyakarta, Kediri juga, sebab anak kedua saya mondok (pondok pesantren) di Kediri. Malah ke Surabaya hampir setiap minggu. Alhamdulillah enggak pernah ada kendala," kata Wasil.
Baca juga: Cerita Andika Ikuti Wisuda Drive Thru dengan Vespa Hasil Modifikasi
Melihat kondisi ini, keluarga Wasil kini sudah mulai bisa menerima dan perlahan tidak lagi ketakutan saat menggunakan mobil dengan Wasil sebagai sopirnya.
Terlebih, Wasil juga mengaku sudah mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) dari pihak kepolisian.
"Bahkan saking inginnya mewujudkan ide ini, saya sampai ngelas (melakukan pengelasan) dan mengerjakan modifikasi itu hampir setiap hari selama tiga bulan pengerjaan," tutur Wasil.