KENDAL, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membawa dampak pada usaha Sugeng (44), difabel asal Dusun Mijen, Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Usahanya dalam pembuatan gitar, sewa soundsystem hingga merakit kendaraan roda tiga khusus difabel pun sepi. Tak mau berpangku tangan, ia pun beralih usaha, jadi perakit alat roasting kopi.
“Sekarang saya membuat alat roasting kopi, karena sudah lama tidak ada pesanan membuat kendaraan roda dua menjadi tiga,” kata Sugeng saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (14/08/2021).
Sugeng mengaku menemukan ide membuat alat roasting kopi berawal dari kegemarannya minum kopi.
Lantaran hobi kopi, bahkan di halaman belakang rumahnya ada tanaman kopi. Sugeng suka mencoba mengolah kopi dari kebunnya, untuk dikosumsi sendiri.
“Daripada nganggur, saya mencoba otak-atik barang-barang bekas yang ada, untuk dijadikan alat roasting,” ujar Sugeng.
Buat alat roasting kopi manual
Untuk mengoperasikannya, di tengah tabung untuk memasak kopi diberi besi untuk pegangan supaya bisa diputar.
Tabung diberi penyangga dan di bawahnya ada kompor. Setelah tabung diisi kopi, kompor dihidupkan, dan kemudian tabungnya diputar.
“Tapi cukup melelahkan, karena kita memutarnya. Tangan kita jadi pegel,” tambah Sugeng. Idenya pun berkembang, yakni membuat alat roasting kopi elektrik.