Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Oknum Guru SMA Diduga Lecehkan Siswi di Minahasa Selatan

Kompas.com - 12/10/2021, 20:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan yang menimpa seorang siswi di Minahasa Selatan oleh seorang oknum guru berinisial MT terus diusut oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Utara.

Aksi oknum guru di sebuah sekolah menengah atas (SMA) itu tertangkap kamera dan fotonya viral di media sosial.

Baca juga: Geger Sebutan Kader Celeng di PDI-P, Ganjar Pranowo: Agar Tertib, Gitu Aja

Saat dikonfirmasi, oknum guru tersebut mengaku jika yang ada di foto itu adalah dirinya.

"Intinya, pertama yang bersangkutan mengakui bahwa betul yang ada di dalam foto itu dirinya," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, Max Lengkong, saat dihubungi via telepon, Selasa (12/10/2021) sore.

Baca juga: Cerita Warga Gunungkidul Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Wanita yang Sedang Main Layang-layang

Terancam dipecat

Max Lengkong menjelaskan, jika dari hasil pemeriksaan itu yang bersangkutan terbukti melakukan pelecehan, maka sanksi pemberhentian sesuai prosedur berlaku akan diterapkan.

Saat ini, lanjut Max, dinas pendidikan akan mencari bukti autentik terkait foto yang viral di media sosial.

"Foto memang tidak menunjukkan identitas sekolah. Tapi, melihat foto oknum gurunya, itu dari SMA Negeri Motoling. Apakah itu asli atau direkayasa kita belum bisa pastikan," ujarnya.

Baca juga: Wanita di Gunungkidul Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Bermain Layang-layang

 

Korban diduga lebih dari satu

Max menjelaskan, foto yang viral diduga diambil pada 27 September 2021. Saat itu, aksi pelecehan terjadi berlangsung dalam ruang bendahara sekolah.

"Kebetulan guru yang bersangkutan yang diduga melakukan pelecehan seksual adalah bendahara sekolah," ujar Max.

Baca juga: Guru yang Terekam Lecehkan Siswa Diperiksa, Korbannya Diduga Lebih dari Satu

Saat itu para siswa sedang mengurus berkas beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).

Dalam ruangan itu ada empat orang yang terdiri dari tiga siswa dan oknum guru MT.

Siswa yang mengambil foto sudah mengetahui gelagat dari guru tersebut.

"Sebab, si anak atau siswa yang mengambil gambar juga mengakui bahwa kejadian semacam itu dia dialami. Saat itu siswa yang mengambil foto masih kelas X dan saat ini sudah kelas XII," ungkap Max.

 

Diperiksa polisi

Sementara itu, menurut Max, pihak kepolisian masih mendalami kasus itu.

Oknum guru MT juga sudah menjalani BAP di Polresta Minahasa Selatan.
"Karena proses hukum sudah berjalan di Polres, beliau MT juga sudah di BAP kemarin oleh Polres. Jadi kita menunggu hasil dari kepolisian," ucapnya.

Pihaknya juga akan menunggu hasil pemeriksaan polisi sebelum menjatuhkan sanksi ke MT.

"Sanksi terberat bisa saja pemecatan. Guru tersebut saat dinonaktifkan," tandas Max.

(Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com